kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ACST incar perolehan kontrak Rp 15 triliun pada 2019


Rabu, 10 April 2019 / 19:59 WIB
ACST incar perolehan kontrak Rp 15 triliun pada 2019


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk berharap mampu mengantongi kontrak anyak senilai Rp 15 triliun sepanjang tahun ini. Sejauh ini emiten konstruksi yang tergabung dalam Group Astra itu masih menunggu tender dari proyek yang diincar.

Direktur Utama Acset Indonusa, Jeffrey Gunadi Chandrawijaya menyampaikan pihaknya akan banyak menggarap proyek di sektor infrasturktur, salah satunya pengerjaan proyek tol elevated. “Untuk porsi paling besar ada pengerjaan tol elevated di Jakarta,” katanya, Rabu (10/4).

Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan secara rinci mengenai proyek ini lantaran masih dalam menunggu hasil tender. Dalam catatan Kontan, setidaknya ada lima tender proyek yang tengah ACST ikuti. Adapun tender yang mereka ikuti salah satunya proyek tol Jakarta-Cikampek Selatan dan Serpong-Balaraja.

Nah selain mengincar proyek pembangunan tol, Jeffrey mengaku mulai tahun ini ACST melirik proyek pembangunan pembangkit listrik. Sampai kuartal 1 2019 ini mereka sudah mendekap kontrak pembangunan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa 1.

Nilai proyek dari pembangkit listrik ini sebesar Rp 200 miliar dan mulai sudah mulai pengerjaan. “Untuk kontrak yang sudah didapat memang masih kecil sekali karena proyek power plant, kita ingin menjadi kontraktor power plant, karena di Indonesia masih banyak yang masih dibangun,” ungkapnya.

Selain PLTGU Jawa-1 mereka juga tengah mengikuti tender untuk pembangunan pembangkit listrik lainnya, sayangnya ia enggan menyebutkan detail untuk proyek tersebut. Sebagai salah satu strategi agar laba bersih tak terjun bebas seperti perolehan tahun lalu, ACST juga terus berusaha untuk selektif dalam memilih klien, serta mengerjakan proyek dengan target yang sudah ditetapkan.

Dari sisi belanja modal, pada tahun ini mereka menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar, nilai ini lebih kecil ketimbang serapan capex tahun lalu Rp 270 miliar, dana belanja modal ini berasal dari internal perusahaan dan pinjaman.

Hingga November 2018, mereka telah mendapatkan kontrak sebanyak Rp 1,02 triliun, yang mana Rp 422,87 miliar dari tender pondasi, Rp 560,58 miliar dari tender struktur, dan Rp 39,51 miliar dari tender infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×