kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada 39 pengembang baru ikut mega proyek listrik


Selasa, 31 Maret 2015 / 10:14 WIB
Ada 39 pengembang baru ikut mega proyek listrik
ILUSTRASI. Tambang PT Bukit Asam Tbk (PTBA)


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Proyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW) menarik banyak peminat. Terbaru, ada 39 perusahaan baru yang siap membangun pembangkit listrik. Ini jelas akan melengkapi  pengembang listrik yang sudah eksis yang siap mengambil proyek mega listrik itu.

Dari data yang diperoleh KONTAN dari Kementerian ESDM menyebut, beberapa perusahaan baru itu antara lain: Energies de Portugal yang berminat membangun PLTA berkapasitas 30-300 MW di Aceh. Ada juga Total E&P Indonesie ingin membangun pembangkit tenaga surya serta Inpex Corporation yang ingin membangun geotermal.

Ini tampaknya klop dengan pernyataan Hardy Pramono, President & General Manager Total EP Indonesie yang  pernah bilang bahwa Total EP bersama Akuo Energy Indonesia berminat membangun PLTS berkapasitas 7 MW, di Senipah, Kalimantan Timur dan di Balikpapan.

Adapun, Nico Muhyiddin, Vice President and Corporate Secretary Inpex juga pernah mengatakan, Inpex tengah bersiap melakukan diversifikasi usaha ke pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Namun lokasinya belum ditentukan.

Selain itu, ada nama PT Sinar Toba Energi akan membangun PLTA Siborpa berkapasitas 2x60 MW di Tapanuli Selatan. Ada juga PT Resources Alam Indonesia Tbk akan membangun PLTU Mulut berkapasitas 2x100 MW di Kutai.

Lalu, PT Intitirta Primasakti akan membangun PLTU Mulut Tambang 2x400 MW, PT Triaryaani membangun PLTU Mulut Tambang berkapasitas 2x300 MW di Musi Rawat Utara, Sumsel. Sementara PT Medco Power berminat membangun PLTGU berkapasitas 2x800 MW di Jawa Barat.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, hingga saat ini, dari proyek 35.000 MW, yang sudah terserap sekitar 14.700 MW. Adapun, "Yang sedang proses financing 7.200 MW," terangnya, di Balairung Universitas Indonesia, Senin (29/3).

Ia mengklaim dari 14.700 MW itu, lahan yang siap dipakai sekitar 155 lokasi. Sayangnya, ia tak memiliki data lengkap lokasi yang siap dibangun pembangkit itu. "Masih ada Pekerjaan Rumah (PR) sekitar 209 lokasi untuk membangun 20.300 MW," jelasnya.

Kementerian ESDM akan terus melakukan percepatan untuk mengeksekusi sisa lahan yang belum beres. "Sebanyak 48 izin ini sebentar lagi selesai. Ini Pemerintah Daerah (Pemda) akan kami minta masukan agar bisa lakukan percepatan," jelasnya.

Sudirman mengungkapkan, untuk bisa merealisasikan proyek tersebut, pemerintah pusat akan melaksanakan sejumlah dialog intensif bersama dengan pengusaha usaha batubara.

Pemerintah juga akan memfasilitasi keseimbangan antara energi primer dengan energi sekunder karena Kementerian ESDM sebagai pengambil kebijakan antara batubara, minyak, energi baru dan terbarukan. "Kami ingin mendorong pembangkit listrik mulut tambang," tuturnya.

Direktur PLN, Nasri Sebayang bilang, proyek 35.000 MW bisa segera dibangun tahun ini juga. "Pengembang silakan kasih tahu lokasi yang diinginkan oleh mereka.   Nanti tinggal kami  dibebaskan," ujar Nasri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×