kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Schneider minati proyek gardu listrik 35.000 MW


Rabu, 18 Maret 2015 / 09:54 WIB
Schneider minati proyek gardu listrik 35.000 MW
ILUSTRASI. Republican and Democrats clap while House Minority Leader Kevin McCarthy (R-CA) commends Capitol Police and law enforcement for their work after rioters supporting President Donald Trump breached the U.S. Capitol, as the House of Representatives reconvenes to continue the process of certifying the 2020 Electoral College results in Washington, U.S., January 6, 2021. Erin Schaff/Pool via REUTERS


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Proyek pemerintah membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW) tak hanya menguntungkan pemerintah atau PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) saja. Proyek energi ini juga bisa memperbesar bisnis pendukungnya.

Salah satunya bisnis distribusi dan peralatan transmisi listrik, seperti yang dilakoni PT Schneider Electric Indonesia. Jika proyek pembangkit bisa menumbuhkan kinerja PLN sampai dengan 7%-8% per tahun, maka bisnis penopang listrik diproyeksikan bisa tumbuh di angka serupa.

Riyanto Mashan, Country President Schneider Electric Indonesia bilang, pertumbuhan bisnis perusahaannya akan linear dengan bisnis PLN. "Pertumbuhan kami ikut pertumbuhan bisnis PLN," kata Riyanto Selasa (17/3).

Maka itu, Riyanto menegaskan, perusahaan asal Prancis ini memberikan dukungan penuh untuk proyek 35.000 MW di Indonesia. "Kami akan berpartisipasi, bagaimana pembangkit ini bisa disalurkan kepada pengguna, disitulah kompetensi kami dan peran sebagai elemen komplementer," katanya.

Riyanto menjelaskan, Schneider tidak berpartisipasi pada proyek pembangunan pembangkit listrik, melainkan berpartisipasi dalam pendistribusian dan penyediaan transmisi dari pembangkit listrik hingga ke konsumen.

Hanya saja Riyanto enggan membeberkan potensi pendapatan dan keuntungan yang bisa diraup jika ikut menggarap proyek transmisi ini. Yang jelas, Schneider Electric fokus untuk membantu pemerintah untuk menyediakan infrastruktur pendukung transmisi dan distribusi.

Perlu diketahui, proyek Schneider ini, kebanyakan menggarap proyek transmisi dan distribusi listrik yang dikerjakan oleh pemerintah. Dalam bisnis ini, Schneider banyak menggarap proyek pembangunan gardu listrik bekerjasama dengan PLN.

Jika pembangkit dalam proyek 35.000 MW berjalan, maka Schneider akan menggarap proyek pembuatan gardu induk. "Setelah pembangkit dibangun, kami baru masuk dan membangun Infrastruktur transmisi dan distribusi," terang Riyanto.

Untuk menjalankan proyek transmisi dan distribusi listrik ini, Schneider mengandalkan pasokan peralatan dan komponen dari beberapa pabriknya di Indonesia. Ada tiga pabrik ada di Batam, dua pabrik di Cibitung, dua pabrik di Cikarang, dan satu pabrik di Pulo Gadung.

Produk yang diproduksi Schneider beragam, mulai dari peralatan transmisi listrik sampai komponen listrik skala kecil sampai besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×