kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Menteri ESDM: Asing beramai-ramai masuk listrik


Selasa, 24 Maret 2015 / 15:18 WIB
Menteri ESDM: Asing beramai-ramai masuk listrik
ILUSTRASI. Logo PT Global Digital Niaga atau Blibli.


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA.  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said optimistis proyek kelistrikan 35 gigawatt (GW) yang ditargetkan rampung 2019, bakal terealisasi. Sebab, dia bilang, pada tahun ini sejumlah penanam modal sudah melirik proyek kelistrikan ini. 

“Tahun ini 35.000 MW akan punya investor. Mereka berbondong-bondong untuk masuk ke listrik ini secara procurement,” kata Sudirman dalam Peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015, Jakarta, Selasa (24/3). 

Sudirman lebih lanjut mengatakan, saat ini sudah ada 50 persen investor (eksisting) yang berkomitmen untuk menambah kapasitas listrik. Sebanyak 6.000 megawatt (MW) masih dalam proses procurement oleh IPA (Independent Procurement Agent), dan 6.000 MW masih dalam persiapan tender. 

Sudirman menuturkan, pemerintah telah melakukan percepatan realisasi proyek 35GW dengan menyingkirkan delapan kendala di proyek kelistrikan. 

"Proyek 35 GW ini merupakan suatu keharusan. Tapi kita minta masyarakat bersabar karena membangun pembangkit listrik atau menambah kapasitas listrik bukan hal mudah,” ucap dia. 

Selain fokus pada penambahan kapasitas listrk, Sudirman menambahkan pemerintah juga memperhitungkan bauran energi yang digunakan untuk pembangkit. Dia bilang, pemerintah akan menambah sumber energi baru terbarukan dalam bauran energi primer pembangkit. Sebab, harga energi fosil mahal dan pada 20 tahun nanti diperkirakan pasokannya akan menipis. 

“Makanya beralih ke energi baru terbarukan. Sebab membangun atau menambah kapasitas listrik 1 MW lebih mahal ketimbang menghemat 1 MW,” kata Sudirman. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×