kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada banjir dan bayang-bayang virus corona, bisnis kamera diprediksi lesu tahun ini


Selasa, 10 Maret 2020 / 22:51 WIB
Ada banjir dan bayang-bayang virus corona, bisnis kamera diprediksi lesu tahun ini
ILUSTRASI. Suasana toko Electronic City usai peresmian di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (29/3). Hingga saat ini Electronic City telah mengoperasikan 57 gerai yang tersebar di 27 kota dalam 14 provinsi di Indonesia. Hadirnya gerai terbaru ini sebagai up


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kamera tahun ini diprediksi tidak akan lebih baik dibanding tahun lalu. Indikasi dari kelesuan pasar tahun ini tercermin dari kelesuan pasar di kuartal I.

Marketing Manager Electronic Imaging PT Fujifilm Indonesia, Anggiawan Pratama memperkirakan pasar kamera bisa turun hingga kurang lebih sebesar 10% pada semester I tahun ini.

Menurutnya, terganggunya aktivitas ekonomi di China akibat virus corona (covid-19) secara umum bisa turut berdampak pada perekonomian.

Baca Juga: Maret 2021, Fujifilm putus kontak dengan Xerox

Di samping itu, virus corona yang tengah mewabah juga berpotensi mengurangi aktivitas pariwisata dan membuat orang menjadi lebih selektif dalam membelanjakan uang. Hal ini pada gilirannya bisa menyebabkan permintaan kamera menjadi turun.

Kondisi ini selanjutnya juga diperparah dengan adanya bencana banjir yang menimpa wilayah Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu belakangan ini. “Orang lebih prioritaskan budget mereka untuk saving in case ada bencana susulan,” kata Anggiawan kepada Kontan.co.id (10/03).

Dihubungi terpisah, General Manager of Imaging Division Nikon Indonesia Sukimin Thio memperkirakan permintaan kamera pada sepanjang tahun ini bisa merosot 10%-15% dibandingkan tahun lalu akibat virus corona.

“Pariwisata turun, jadi permintaan kamera pun juga terimbas,” kata Sukimin ketika dihubungi oleh Kontan.co.id (7/3).

Tidak hanya berdampak kepada permintaan, virus corona juga mengganggu kegiatan produksi kamera. Senior Divison Manager PT Datascrip (distributor tunggal produk pencitraan digital Canon), Sintra Wong berujar pihaknya memang mendapat informasi bahwa sejumlah produk kamera Canon terganggu produksinya akibat virus corona.

Namun demikian, ia mengaku belum bisa merinci detil dari informasi tersebut. “Seberapa besar dampaknya masih menunggu assessment lebih lanjut dari Canon,” ujar Sintra kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Fujifilm telah menjual 45 juta unit ponsel Instax di seluruh dunia

Kendati demikian, situasi yang ada agaknya tidak menahan laju pelaku bisnis kamera untuk mengerek penjualan.Senada, Anggiawan mengatakan PT Fujifilm Indonesia akan melakukan penjualan perdana kamera mirrorless yang baru diluncurkan beberapa saat lalu, X-T4 pada bulan April 2020 mendatang.

Selain itu Fujifilm Indonesia juga masih akan meluncurkan beberapa produk baru lagi tahun ini. Seiring dengan hal ini, Fujifilm Indonesia ingin mempertahankan revenue penjualan kamera agar tetap stabil tahun ini.

Upaya yang serupa juga dijumpai pada Nikon Indonesia. Menurut Sukimin, Nikon Indonesia masih akan terus meluncurkan beberapa produk baru tahun ini. “Kami tetap akan launch beberapa tipe baru,” tutur Sukimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×