Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) berdampak pada terganggunya aktivitas industri di berbagai sektor. Meski begitu, gangguan yang demikian agaknya belum banyak memengaruhi aktivitas industri kaca lembaran dan pengaman dalam negeri.
Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan hingga Jumat (20/03) kemarin, kegiatan operasional dan produksi pada industri kaca lembaran dan pengaman masih berjalan normal sebagaimana biasanya dengan tingkat utilisasi berkisar 85% dari total kapasitas produksi terpasang.
Sedikit informasi, total kapasitas terpasang kaca lembaran anggota asosiasi adalah sebesar 1,6 juta ton per tahun. Angka tersebut sudah memperhitungkan kapasitas sebesar 250.000 ton dari salah satu anggota yang berhenti beroperasi pada awal 2017. Sementara kapasitas produksi kaca pengaman yang menyasar sektor otomotif setara dengan sekitar 2 juta unit mobil per tahun.
Baca Juga: Begini strategi Mulia Industrindo (MLIA) untuk jaga kinerja di tengah sentimen corona
Menurut Yustinus, tuntutan untuk terus menjaga utilisasi produksi seoptimal, terutama untuk kaca lembaran mungkin menjadi tidak terelakkan. Pasalnya, tungku peleburan yang digunakan dalam produksi kaca lembaran harus selalu dijaga pada suhu tinggi agar konstruksinya stabil dan tidak rusak. Dus, kegiatan produksi kaca lembaran harus terus berjalan secara terus menerus.
Di samping itu, pihaknya juga harus menyelesaikan order atawa pesanan yang sudah masuk sejak kuartal IV 2019 lalu baik untuk pasar lokal, maupun ekspor. “Dalam triwulan pertama, kami harapkan kami masih bisa mencapai 25% dari target tahunan 1,25 juta ton,” kata Yustinus kepada Kontan.co.id (21/03).
Baca Juga: Menperin usul industri yang menikmati penurunan harga gas US$ 6 dapat bertambah
Menurut Yustinus, sejauh ini industri kaca dan lembaran belum mengalami kendala pasokan bahan baku. Adapun ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan seperti misalnya soda ash yang pasokannya diperoleh secara impor beberapa negara seperti dari Amerika Serikat, India, dan China masih bisa menunjang kegiatan produksi hingga Juni 2020 mendatang.
Perihal permintaan, Yustinus berujar bahwa permintaan kaca yang masuk sejauh ini masih terbilang normal di tengah wabah pandemi corona, meski pada praktiknya terdapat beberapa pengiriman ekspor yang sedikit terganggu akibat penangguhan.
Baca Juga: Turun 43,53% sepanjang 2020, begini kinerja tujuh emiten sektor industri dasar
Namun demikian, dia mengaku masih belum bisa memperkirakan bagaimana proyeksi perbandingan pasar kaca lembaran dan pengaman selama setahun penuh tahun ini bila dibandingkan dengan tahun 2019 lalu. “Tidak ada yang benar-benar bisa memperkirakan, kami berharap pandemi segera berakhir,” ujar Yustinus (21/03).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News