kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Rusia Lirik Investasi Mineral dan Batubara di Indonesia, Berapa Investasinya?


Sabtu, 09 Agustus 2025 / 09:52 WIB
Rusia Lirik Investasi Mineral dan Batubara di Indonesia, Berapa Investasinya?
ILUSTRASI. Minat investor Rusia untuk masuk ke sektor mineral dan batubara (minerba) Indonesia semakin terbuka lebar.. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor Rusia untuk masuk ke sektor mineral dan batubara (minerba) Indonesia semakin terbuka lebar.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengonfirmasi adanya kunjungan perwakilan perusahaan Rusia ke Jakarta pekan ini.

Perusahaan Rusia Sasar Berbagai Komoditas

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut bertujuan menjajaki peluang investasi di sejumlah komoditas strategis.

Baca Juga: Kementerian ESDM Optimistis Target PNBP Sektor Minerba Tahun 2025 Bisa Tercapai

"Any mineral. Jadi cuma peluang saja nanya peluang. Nikel OK, batubara OK, emas OK, kan nanya boleh," kata Tri di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (7/8).

Meski belum menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud, Tri memastikan bahwa minat tersebut mencakup komoditas tambang utama Indonesia seperti nikel, batubara, dan emas.

Lanjutan Diplomasi Energi Prabowo–Putin

Ketertarikan ini muncul tak lama setelah pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni 2025. Dalam pertemuan tersebut, Rusia sebelumnya telah melirik peluang di sektor minyak dan gas bumi (migas), termasuk rencana eksplorasi serta produksi gas alam cair (LNG).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan, perusahaan Rusia juga berpotensi terlibat dalam pengelolaan sumur migas idle dan pengembangan sumur baru.

Menurutnya, Rusia memiliki teknologi energi yang mumpuni, sehingga kolaborasi ini dapat saling menguntungkan bagi kedua negara.

Prinsip Bebas Aktif dalam Diplomasi Ekonomi

Bahlil menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan prinsip politik dan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Rencana Kerja Minerba akan Berlaku Satu Tahun

"Sekali lagi, Indonesia menganut asas politik bebas aktif, tapi juga dalam konteks ekonomi menganut asas ekonomi bebas aktif. Artinya, kita tidak terikat pada satu negara manapun, selama itu menguntungkan dan sama-sama menguntungkan," ujar Bahlil dalam acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 Lemhannas RI, Selasa (24/5/2025).

Dengan prinsip tersebut, Indonesia membuka peluang kerja sama dengan berbagai negara, termasuk Rusia, tanpa terikat pada blok politik tertentu.

Hubungan Energi Indonesia–Rusia

Kerja sama energi Indonesia–Rusia sejauh ini telah mencakup sektor migas, batubara, ketenagalistrikan, energi baru terbarukan (EBT), hingga efisiensi energi. Salah satu proyek strategis yang tengah dibahas adalah pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

Proyek ini diharapkan menjadi landasan penguatan transfer teknologi dan pengembangan industri energi nasional dengan standar teknologi tinggi.

Selanjutnya: Cara Seasoning Wajan Stainless Steel Agar Anti Lengket

Menarik Dibaca: Sejarah Celana Jeans dan Beberapa Jenis Jeans yang Banyak Dipakai Saat Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×