Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyebut karena kondisi yang tidak menentu saat ini, pihaknya masih belum memiliki patokan (guidence) bisnis tahun 2020.
"Kami memang memperkirakan wabah COVID-19 akan mempengaruhi pencapaian tahun 2020, kami tengah mengambil langkah untuk meminimalisir dampak yang terjadi pada MAP," jelas Ratih D. Gianda, VP Investor Relation & Corporate Communication MAPI kepada Kontan.co.id, Jumat (17/4).
Baca Juga: Terimbas Corona, MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) Menunda Ekspansi
Ratih melanjutkan, pihaknya akan ketat mengendalikan biaya, mengutamakan fokus pada omni-channel melalui kemitraan dengan perusahaan agregator dan fintech serta memperkuat MAP Club.
Ratih juga berkata, MAPI juga belum berencana untuk mengeluarkan capex di tengah kondisi saat ini. Dengan demikian ia menyampaikan jika kinerja bisnis MAPI di kuartal I 2020 belum dapat dibuka. "Karena situasi saat ini kami belum berencana untuk mengeluarkan biaya capex dan kerja awal tahun akan diberikan pada saat kita mengeluarkan kuartal pertama 2020 yang tidak diaudit," lanjutnya.
Sepanjang 2019, MAPI mengantongi kenaikan pendapatan hingga 14,6% menjadi Rp 21,58 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,92 triliun. Adapun pendapatan MAPI sepanjang tahun masih ditopang oleh penjualan eceran dan grosir hingga Rp 19,56 triliun atau berkontribusi hingga 90,68%. Penjualan eceran dan grosir itu naik 13,13% dibanding tahun 2018.
Sementara, pendapatan lainnya diperoleh dari komisi penjualan konsinyasi hingga Rp 1,92 triliun, pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan hingga Rp 98,19 miliar, dan lain-lain 6,58 miliar. Asal tahu saja, setiap segmen pendapatan itu juga mengalami kenaikan. Pertumbuhan dari lain-lain yang paling tinggi hingga 64.08% secara tahunan.
Baca Juga: Ini 10 saham net buy terbesar investor asing dalam sepekan