Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa (MAPI) atau Grup MAP mengumumkan pencapaian positif dari sisi pendapatan untuk kuartal I/2020 yang berakhir pada 31 Maret 2020.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasiannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (30/6), perseroan mencatatkan pertumbuhan tipis dari pos pendapatan bersih sebesar 0,61% secara tahunan menjadi Rp 4,71 triliun sepanjang triwulan pertama tahun ini dibandingkan pencapaian sebelumnya sebesar Rp 4,68 triliun yang tercatat pada kuartal pertama 2019.
Baca Juga: Pertimbangkan likuiditas, Mitra Adiperkasa (MAPI) tak merealisasikan buyback
Sebagai dampaknya, laba usaha menjadi sebesar Rp 161,4 miliar, menurun dari Rp 286,9 miliar di kuartal pertama 2019, sedangkan EBITDA tumbuh sebesar 57,8% menjadi Rp 779,5 miliar, dan laba bersih menjadi Rp27,3 miliar, menurun dari Rp 166,8 miliar.
Berdasarkan segmen operasinya, pendapatan dari lini penjualan ekstern ritel berkontribusi besar terhadap pertumbuhan omzet perseroan diikuti dengan lini penjualan ekstern kafe dan restoran serta lini penjualan department store.
Ratih D. Gianda, VP Investor Relations & Corporate Communications Grup MAP menyatakan menjelaskan, kinerja pada kuartal pertama perseroan telah mengadopsi standar akuntansi PSAK 73 Sewa (IFRS 16 Leases) yang mengakibatkan berkurangnya laba bersih sejumlah Rp30 miliar menjadi Rp27,3 miliar dari yang seharusnya Rp57,3 miliar. Dengan menerapkan metode retrospektif yang telah dimodifikasi, perusahaan tidak akan melakukan pengungkapan kembali pada pembukuan kinerja tahun buku 2019.
Grup MAP menilai, sejak tahun 2019 hingga dua bulan pertama di tahun 2020, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan hingga dua digit, serta momentum yang kuat untuk seluruh kanal ritel perusahaan.
Baca Juga: Ada Investor Baru di Saham MAPI, Perusahaan Investasi Kakap Asal Malaysia
"Namun penyebaran pandemi Covid-19 pada bulan Maret, menyebabkan penurunan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan secara signifikan yang pada akhirnya memberikan dampak pada operasional Grup MAP," jelas Ratih melalui keterangan resmi, Selasa (30/6).
Ia menyebut, pelanggannya beradaptasi dengan keadaan baru sehingga perusahaan memprioritaskan kecepatan dan respons dalam memastikan pelanggan untuk selalu mendapatkan akses terhadap produk dan merek perseroan.
“Fokus utama MAP saat ini adalah meningkatkan penjualan melalui omni channel, melakukan penghematan melalui sejumlah efisiensi biaya, serta berkomunikasi secara intensif dengan para pemilik merek dan vendor. Kami juga telah melakukan investasi dalam meningkatkan kemampuan online, mobile dan media sosial perusahaan,” jelasnya.
Selain itu Perseroan menyatakan, kehadiran gerai ritel gawai distributor Apple, DIGIMAP, bertepatan dengan anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah (WFH), sehingga para eksekutif dan konsumen muda dapat memenuhi kebutuhan perlengkapan digital seperti komputer, telepon genggam, dan aksesoris pelengkapnya untuk memaksimalkan waktu di rumah.
Baca Juga: Membuka peluang di tengah pandemi
Di sisi lain, pencapaian gerai supermarket Foodhall dinilai telah melebihi target melalui penyediaan kebutuhan dasar dan perlengkapan kebersihan yang diperlukan masyarakat.
Sementara dari divisi food & beverage, seperti Starbucks, Pizza Marzano, Genki Sushi, PAUL Bakery, Burger King dan Domino’s Pizza tetap melayani para pelanggan setianya melalui jasa pengiriman online atau jasa antar sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.
Inisiatif utama lainnya juga diperkenalkan di tengah pandemi Covid-19 antara lain program Chat & Buy yang mana pelanggan dapat berbelanja melalui aplikasi Whatsapp, menambah jalinan kemitraan dengan marketplace dan perusahaan teknologi finansial, serta bekerjasama dengan para influencer digital untuk meningkatkan penjualan dan interaksi dengan publik.
Di masa yang akan datang, perseroan menjabarkan akan memanfaatkan kekuatan atas lebih dari 3,1 juta anggota MAPCLUB. Melalui semua inisiatif ini, pada akhir Maret 2020 penjualan digital MAP mengalami peningkatan lebih dari 100 persen. “Mengingat situasi yang penuh perubahan dan ketidakpastian selama pandemi, kami tidak memberikan panduan keuangan untuk tahun 2020,” kata Ratih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News