kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada impor jagung hampir 1 juta ton, begini penjelasan Kementan


Selasa, 17 November 2020 / 18:18 WIB
Ada impor jagung hampir 1 juta ton, begini penjelasan Kementan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut, sejak Januari-September 2020, impor jagung sudah mencapai 911.194 ton dengan nilai US$ 233,47 juta. Bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, impor jagung sudah mencapai 1,07 juta ton.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan, adanya impor jagung tersebut tidak ditujukan untuk pakan ternak.

"Impor jagung 911.000 ton di Januari-September. Ini bukan pakan ternak, tetapi jagung untuk bahan baku industri, gluten, sweetener, bahan pemanis," ujar Suwandi dalam Rapat Dengar Pendapat, Selasa (17/11).

Menurut Suwandi, jagung yang diimpor tidak ditujukan untuk pangan ternak, karena Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah tidak menerbitkan rekomendasi impor jagung pakan ternak.

Baca Juga: Di tengah pandemi Covid-19, ketahanan pangan Indonesia disorot

Lebih lanjut, Suwandi mengatakan, impor jagung untuk kebutuhan industri ini tidak melalui rekomendasi dari Kementan, karena termasuk dalam kelompok non lartas.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR Sudin mempertanyakan data yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian. Menurutnya, sejak diberhentikannya impor jagung untuk pakan ternak, justru terjadi impor gandum untuk pakan ternak.

Direktur Jenderal PKH Kementan Nasrullah mengaku tidak lagi mengeluarkan rekomendasi impor gandum untuk pakan ternak.

Berdasarkan data Kementan, rekomendasi impor gandum untuk pakan yang dikeluarkan terakhir kali adalah di tahun 2017 sebesar 200.000 ton, dengan realisasi impor 186.000 ton.

Baca Juga: Sektor pertanian yang tumbuh dinilai jadi momentum kemandirian pangan




TERBARU

[X]
×