Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) memutuskan menaikkan harga jual elpiji non-subsidi tabung 12 kilogram (kg) sebesar Rp 1.500 per kg. Dengan penyesuaian ini, harga jual rata-rata elpiji 12 kg nett dari Pertamina menjadi Rp 9.069 per kg dari sebelumnya Rp 7.569 per kg.
Penyesuaian harga elpiji 12 kg yang dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia memberikan keuntungan bagi Pertamina. Sebab, Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, memastikan, penyesuaian harga bisa jadi hanya dilakukan sekali saja.
“Dengan sekarang turun, ya sudah sekali penyesuaian ini sudah cukup,” kata Bambang kepada Kompas.com, Sabtu (3/1).
Bambang mengatakan, besar kemungkinan Pertamina tidak akan kembali menaikkan harga elpiji 12 kg. Kendati begitu, semua kondisi tergantung perkembangan harga patokan CP Aramco.
Penaikan harga Elpiji 12 Kg ini berdasarkan patokan harga CP Aramco rata-rata bulan Desember 2014 yakni sebesar US$ 561,6 per ton. Harga minyak dunia yang turun telah membantu Pertamina mempercepat pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga LPG 12 kg lebih awal dari yang seharusnya dijadwalkan pada pertengahan Juli 2016.
“Kalau melihat trennya, maka tidak ada adjustment (lagi). Malah kemungkinan turun, jika dalam bulan-bulan ke depan harga CPA tidak naik,” kata Bambang.
Harga baru elpiji 12 kg berlaku mulai Jumat (2/1) pukul 00.00 wib. Bambang menambahkan, stok lama elpiji 12 Kg di agen tidak terlalu banyak. Sebab kebutuhan akan elpiji 12 kg tidak sebesar elpiji subsidi 3 kg.
Meski demikian, Pertamian akan memperhitungkan berapa stok di agen yang harus disesuaikan seperti halnya stok yang ada di SPBE/SPPBE/SPEK. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News