kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Ada kereta bandara, harga apartemen melonjak


Senin, 15 Februari 2016 / 10:16 WIB
Ada kereta bandara, harga apartemen melonjak


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pembangunan kereta dengan rute Jakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tagerang, sudah dimulai. 

Dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, diharapkan masyarakat memiliki alternatif selain menggunakan jalan tol.

Karena akses ke bandara akan semakin mudah, tidak ayal harga properti di area-area tertentu juga ikut meningkat. Sebut saja harga properti di area Rawa Buntu, Serpong, yang tiap tahunnya naik 8%-12%.

"Daerah ini sangat bagus untuk investasi. Nanti akan ada kereta ke bandara, pasti akan menaikkan harga properti lebih dari biasanya," ujar sales marketing apartemen The Ayoma, Anie, kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (14/2).

Anie melanjutkan, kereta ini memungkinkan masyarakat langsung terhubung ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Serpong sendiri, merupakan daerah yang masih berkembang. 

Tak mengherankan, banyak pengembang yang mengincar daerah ini karena lebih mudah untuk dikembangkan dibanding kawasan lainnya yang sudah maju, seperti Puri Indah Jakarta.

Selain lebih dekat ke bandara, Serpong juga dipilih menjadi lokasi hunian karena harga rumah maupun apartemen di Jakarta sudah tidak terjangkau lagi oleh kelas menengah dan menengah ke bawah.

Anie juga mengatakan, membeli apartemen di daerah ini diklaim akan mendapat keuntungan. Pasalnya, PT PP Properti Tbk sebagai pengembang The Ayoma menyasar pekerja asing karena Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara internasional.

Para pekerja asing tidak banyak yang tidak tinggal dalam jangka waktu panjang sehingga tidak membeli rumah, melainkan menyewanya. Nah, The Ayoma bisa dijadikan sebagai instrumen investasi yang disewakan kepada mereka.

Sementara itu, kenaikan harga apartemen The Ayoma sangat signifikan. Pada awal peluncurannya, yakni tepat satu tahun yang lalu, untuk tipe studio dilansir Rp 400 juta-an.

Saat ini, sudah mencapai Rp 700 juta-an. Lonjakannya sekitar 75%. Namun, Anie mengakui, tipe studio sudah tidak tersedia lagi. 

Sementara untuk tipe satu kamar tidur, harganya dibanderol Rp 900 juta-an. (Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×