Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ketua Umum DPP Organda Andrianto Djokosoetono menyebut ojek 'online' berdampak pada penurunan jumlah penumpang angkutan kota. Jumlah tersebut mencapai 40%.
"Efek dari ojek online itu, berdasar suara DPD dan DPC berdampak langsung pada angkutan lingkungan dan mikro bus (angkutan kota). Untuk kedua jenis angkutan jumlah penumpang turun hingga 40%," kata Andrianto di kantor DPP Organda, Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Apalagi, lanjut Andrianto, antar perusahaan ojek 'online' sedang melakukan perang harga (price war). Sehingga, juga berdampak langsung pada minat warga memilih angkutan umum.
"Terutama ojek online ini kan sedang price war di antara mereka. Yang satu bilang Rp 10 ribu, satu lagi bilang Rp 5 ribu. Nanti besok-besok Anda naik, Anda dibayar," keluh Andrianto.
Dengan begitu, Andrianto berharap pemerintah dapat mendengar keluhan dari pemilik angkutan umum.
Pasalnya, dampak tersebut dirasakan langsung oleh pemilik angkutan umum, khususnya di Jakarta dan kota-kota yang ada ojek online. (Kahfi Dirga Cahya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News