Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (COVID-19) terbukti menekan kinerja beberapa perusahaan ritel akibat berkurangnya pengunjung dan pemberlakuan PSBB ketat. Melihat hal tersebut, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) juga tidak menampik saat ini industri ritel sedang menghadapi situasi yang menantang (challenging).
"Kami tidak bisa memberikan detail tekanan yang kami hadapi, namun saat ini kami sangat fokus pada usaha efisiensi, penghematan biaya secara keseluruhan, sembari memastikan gerai tetap beroperasi," jelas Danny Kojongian, Sekretaris Perusahaan dan Direktur MPPA kepada Kontan, Kamis (8/10).
Sebagai informasi, langkah-langkah efisiensi operasional MPPA telah dilaksanakan sejak akhir 2017 telah menghasilkan perbaikan substansial pada struktur biaya di mana biaya pemasaran dan umum & administrasi pada tahun 2019 turun 14,3% (year on year/yoy) dengan penghematan total sebesar Rp 299 miliar.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) masih menunggu pencairan dana talangan Rp 8,5 triliun
Pihaknya juga berencana memperkecil ukuran gerai untuk menghemat operasional pemakaian listrik dan biaya pemeliharaan. Sementara tahun ini, terutama di masa pandemi, MPPA makin gencar mengembangkan strategi omnichannel dan layanan berbelanja secara digital.
"Seperti yang sudah diketahui, kami fokus intensif dalam mengembangkan strategi omnichannel, seperti penjualan online via Hypermart Online, Chat n Shop, Park & Pickup, serta kerjasama di platform GrabMart & Shopee," sambung Danny.
Untuk diketahui, penjualan bersih perseroan pada periode semester pertama tahun ini mencapai Rp3,67 triliun, turun 20,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun rugi berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp219,25 miliar, meningkat dibandingkan posisi rugi tahun sebelumnya yakni Rp186,88 miliar.
Selanjutnya: Malindo Feedmill (MAIN) menyebut permintaan pakan ternak berangsur membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News