kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.372   -145,00   -0,88%
  • IDX 6.862   74,93   1,10%
  • KOMPAS100 995   14,61   1,49%
  • LQ45 764   10,61   1,41%
  • ISSI 222   1,65   0,75%
  • IDX30 396   5,32   1,36%
  • IDXHIDIV20 462   4,98   1,09%
  • IDX80 112   1,49   1,35%
  • IDXV30 114   0,33   0,29%
  • IDXQ30 128   1,81   1,44%

Ada tambahan tiga mal di Jakarta Timur


Senin, 14 Januari 2013 / 10:13 WIB
ILUSTRASI. peserta yang tak sempat mencatat skor atau nilai SKD, bisa mengakses pengumuman nilai SKD CPNS 2021 di laman resmi ANTARA FOTO/Makna Zaezar


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pasokan pusat belanja di Jakarta diprediksi tidak bertambah sampai 2015 nanti lantaran adanya moratorium dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tambahan ritel  berasal dari proyek yang sudah mengantongi izin sebelum moratorium berlaku.

Menariknya, pasokan pusat belanja baru justru didominasi di wilayah Jakarta Timur yang selama ini minim pusat belanja. Dari riset Colliers International, tiga dari sepuluh pusat belanja baru sepanjang tahun 2013-2015 terletak di Jakarta Timur.

Ketiganya adalah Cipinang Indah Mall dan Pulomas X'Venture yang akan beroperasi mulai tahun 2013. Selanjutnya menyusul Sentra Timur Walk di tahun 2014.

Colliers mencatat per akhir tahun 2012, luas area pusat belanja di Jakarta Timur berkisar 200.000 m2 - 300.000 m2, tertinggal jauh dari daerah lain. Pasokan terbanyak terkonsentrasi di Jakarta Utara yaitu lebih dari 900.000 m2, diikuti Jakarta Selatan, Central Business District (CBD), Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat.

Menurut riset dari Associate Director Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, pasokan pusat belanja kelas menengah masih mendominasi di Jakarta yakni sebanyak 43,6%. Disusul pusat belanja kelas menengah atas sebanyak 29,5% dan menengah bawah 27,8%.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan, bilang sejatinya potensi pusat belanja di Jakarta Timur cukup bagus karena selama ini warga Jakarta Timur dan Bekasi Kota mesti berbelanja ke perbatasan, seperti Kelapa Gading  atau di Kota Bekasi.

Stefanus bilang, pengembangan pusat belanja di Jakarta Timur tertinggal karena pengembangan propertinya  melambat. Maklum, di Jakarta Timur terdapat Bandara Halim Perdanakusuma sehingga ketinggian bangunan dibatasi.  "Jakarta Timur cocoknya untuk pusat belanja kelas menengah atau menengah bawah," ujar Stefanus ketika dihubungi KONTAN, akhir pekan lalu.

Lantaran hal inilah yang membuat Stefanus yang juga merangkap sebagai Direktur PT Pakuwon Jati Tbk mengaku belum ada minat mengembangkan proyek properti di Jakarta Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×