kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada wacana cukai minuman berpemanis, KINO :Akan berdampak negatif pada penjualan


Minggu, 31 Januari 2021 / 14:24 WIB
Ada wacana cukai minuman berpemanis, KINO :Akan berdampak negatif pada penjualan
ILUSTRASI. Produk PT. Kino Indonesia. KONTAN/Baihaki/26/11/2015


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan kembali mewacanakan pengenaan cukai terhadap minuman berpemanis dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR. Menanggapi wacana tersebut, Direktur Keuangan PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Budi Muljono menilai wacana tersebut memiliki tujuan baik, meski belum tepat jika diterapkan untuk saat ini. 

“Menurut kami waktunya belum tepat. Saat ini seluruh sendi ekonomi Indonesia, bahkan dunia sedang dalam kondisi yang sangat sulit dimana pemulihan ekonomi akan berjalan bertahap, dimulai dengan penyebaran vaksin yang merata,” kata Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (31/1). 

Budi bilang, jika cukai minuman berpemanis diberlakukan dalam waktu dekat, ia menilai bahwa industri akan semakin terpuruk sehingga akan membuat produsen harus menaikkan harga dan melakukan efisiensi produksi. Selain itu juga berpotensi terjadi pengurangan karyawan.

Efek lainnya, “Akan berimbas pada penurunan daya beli secara keseluruhan. Pada akhirnya tambahan penerimaan dari cukai tersebut hanya akan offset penurunan penerimaan pajak dari penjualan yang kemungkinan besar akan turun,” ujarnya. 

Budi juga menambahkan, pengenaan cukai di masa pandemi ini tentunya hanya akan berimbas negatif terhadap penjualan industri.  

Baca Juga: Cukai Minuman Berpemanis Kembali Digadang, KINO Bakal Antisipasi dengan Efisiensi

Meskipun, secara langsung pengenaan cukai tak berdampak besar terhadap KINO Indonesia di segmen minuman berpemanis, namun tetap akan berpengaruh. 

“Kontribusi penjualan kepada Kino memang relatif kecil karena di segmen minuman sebagian besar berasal dari minuman tawar,” katanya. 

Ia juga belum bisa memproyeksikan berapa pertumbuhan binis di tahun ini. Yang pasti KINO akan terus melakukan manage bisnis untuk bisa bertahan dan bertumbuh di situasi yang tidak pasti. 

“Proyeksi tahun ini sulit ditebak karena progress akan sangat tergantung dari distribusi vaksin dan sentimen global terhadap pemulihan dari pandemi ini,” imbuhnya. 

Sekadar informasi, KINO memiliki beberapa produk minuman, antara lain Malee Juice, Malee, Larutan Cap Kaki Tiga, Larutan Sejuk Segar, Cap Panda, dan Panther. Secara keseluruhan kontribusi segmen minuman terhadap seluruh penjualan KINO sekitar 38% per 30 September 2020. 

Selanjutnya: Ada wacana cukai minuman berpemanis, ini tanggapan Kino Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×