kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,79   -11,72   -1.25%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada wacana insentif bagi penunjang migas, Elnusa (ELSA) tetap optimalkan portfolio


Rabu, 29 April 2020 / 19:39 WIB
Ada wacana insentif bagi penunjang migas, Elnusa (ELSA) tetap optimalkan portfolio
ILUSTRASI. Elnusa mengambil alih LPG Amurang


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) memilih untuk tetap berfokus pada portfolio bisnis yang ada di tengah munculnya rencana pengajuan insentif bagi sektor hulu minyak dan gas bumi.

Sebelumnya, SKK Migas menyampaikan sejumlah usulan insentif yang telah diajukan ke pemerintah demi mendukung industri hulu migas termasuk industri penunjang.

Head of Corporate Communication Elnusa Wahyu Irfan menuturkan, pihaknya menanti kepastian seputar insentif tersebut sembari tetap melakukan sejumlah penyesuaian rencana kerja.

Baca Juga: Berpotensi terdampak corona, simak kinerja Elnusa (ELSA) 5 tahun terakhir

"Mengenai insentif, kami menunggu lebih detail mengenai hal tersebut. Melalui diversifikasi portofolio yg lengkap dan berbagai strategi yang kami jalankan, penyesuaian mau tidak mau perlu dilakukan. Namun kami yakin kinerja akan tetap positif," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Rabu (29/4).

Wahyu menjelaskan, dampak ekonomi makro saat ini akibat pandemi virus corona dan penurunan harga minyak memang lebih kompleks ketimbang yang terjadi pada medio 2014-2015 silam.

Kendati demikian, pihaknya optimistis dapat tetap menjaga kinerja tahun ini. Ia memastikan sejauh ini proses pengerjaan sejumlah proyek pun masih berjalan sesuai perkiraan awal perusahaan.

Wahyu menambahkan, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi termasuk revisi rencana kerja.

Baca Juga: Elnusa berupaya pertahankan kinerja di tengah pandemi corona

"Penyesuaian target kinerja keuangan, maupun capex sedang dikaji. Karena efek dari dua faktor tersebut berimbas terhadap banyak hal," terang Wahyu.

Ia menjelaskan, ada beberapa sektor yang terdampak seperti penurunan aktivitas KKKS, mundurnya pekerjaan dan penundaan tender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×