kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,85   -24,88   -2.68%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adaptasi pasar, Trisula International (TRIS) lakukan diversifikasi bisnis


Jumat, 06 November 2020 / 15:42 WIB
Adaptasi pasar, Trisula International (TRIS) lakukan diversifikasi bisnis
ILUSTRASI. Gerai busana kerja JOBB di Pondok Indah Mal (PIM), Rabu (16/12). Trisula International Tbk (TRIS) akan membuka gerai JOBB di luar negeri. KONTAN/Baihaki/16/12/2015


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mengantisipasi bisnis fashion yang menurun baik di pasar domestik maupun ekspor, PT Trisula International Tbk (TRIS) berusaha untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar dengan mendiversifikasikan bisnisnya pada produksi Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat, masker non-medis, dan medical garment.  

“Kami bersyukur bahwa di masa yang sangat menantang ini, kami bisa memenuhi kebutuhan domestik untuk produk-produk baju hazmat dan masker non-medis, serta melakukan ekspor masker non-medis dan medical garment ke berbagai negara seperti Australia, Eropa, UK, dan Singapura," ungkap Santoso Widjojo, Direktur Utama TRIS, Jumat (6/11).

Santoso mengatakan, pihaknya akan selalu berupaya untuk memaksimalkan potensi pasar ekspor jika kondisi masih membutuhkan dan juga meneruskan penjualan APD secara domestik.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) serap capex Rp 700 miliar hingga kuartal III-2020, untuk apa saja?

Melalui anak usahanya, yaitu PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), TRIS juga terus meningkatkan upayanya untuk memproduksi baju  hazmat medis yang telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta memiliki sertifikasi di dalam dan luar negeri.

Santoso menjelaskan, baju hazmat medis ini merupakan produk manset elastis dengan resleting tersembunyi dan digunakan sekali pakai. Kainnya sendiri terbuat dari kain yang tahan air dan cepat menyerap (di dalam). "Diraihnya izin edar dari Kemenkes diharapkan akan meningkatkan kualitas produk baju hazmat TRIS, sekaligus mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen," katanya.

Selain APD kesehatan, TRIS  juga  mengembangkan pakaian protective wear untuk pasar domestik dan juga untuk di ekspor. 

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada Kuartal III-2020 TRIS mencatat pertumbuhan laba kotor 6,7% menjadi  sebesar Rp 57,68 miliar. TRIS juga mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 891,66 miliar hingga Kuartal III-2020, mengalami kontraksi  dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Melihat kinerja Bayan Resources (BYAN) hingga kuartal III 2020

Meskipun begitu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TRIS  hingga Kuartal III-2020 mencatatkan kenaikan 52,3% YoY menjadi sebesar Rp 6,64 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

“Adanya pandemi memang menjadi tantangan bagi setiap industri sehingga kami melakukan strategi untuk diversifikasi produk dengan  membuat APD kesehatan dan protective wear. Diharapkan ke depan TRIS dapat terus memberikan produk-produk berkualitas dengan terus  memanfaatkan peluang yang ada sesuai dengan kebutuhan pasar,” pungkas Santoso. 

Selanjutnya: Harga batubara turun, laba bersih Bukit Asam (PTBA) turun 44% di kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×