Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sedang dalam proses mengkaji pengembangan dan pemanfaatan untuk meningkatkan nilai tambah batubara.
Head of Corporate Communication Division ADRO Febriati Nadira menjelaskan, Adaro sedang mempelajari berbagai alternatif pengembangan dan pemanfaatan batubara.
“Kami juga terus melakukan studi untuk peningkatan nilai tambah batubara,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/1).
Selain itu, lanjut Febriati, ADRO telah melakukan diversifikasi dalam pilar Adaro Mining dengan masuk ke bisnis coking coal yang akan terus dikembangkan ke depan.
Ke depannya dalam mendukung hilirisasi batubara di Indonesia, Adaro terus berupaya mengembangkan dan mendiversifikasi bisnis di luar industri batubara dan mentransformasi bisnis menjadi perusahaan yang lebih berkelanjutan melalui green initiative jangka panjang.
Inisiatif hijau ini dilakukan untuk menangkap peluang pertumbuhan di ekonomi hijau.
Baca Juga: Jejak Boy Thohir di BEI, Untung Jumbo di Saham ADRO dan ESSA, Tekor di Saham PALM
“Kami menyelaraskan strategi dengan kebutuhan global dan hal ini pun sejalan dengan strategi Indonesia untuk meningkatkan aktivitas pemrosesan dan hilirisasi,” terangnya.
Perihal pemberian insentif royalti 0% bagi perusahaan batubara yang menggarap proyek hilirisasi, manajemen ADRO menyambut baik kebijakan ini.
Pada dasarnya, Febriati menyatakan sebagai perusahaan nasional, Adaro senantiasa patuh dan mentaati peraturan yang ditetapkan. Adaro akan terus fokus menjaga kinerja operasi agar dapat meningkatkan efisiensi, sehingga dapat menjaga kontinuitas operasional dan terus memberikan kontribusi ke negara secara optimal sesuai ketentuan dan peraturan.
“Kami berharap pemerintah memberikan keputusan yang terbaik terkait peraturan yang ditetapkan dan mendukung iklim investasi di sektor pertambangan, agar sektor ini dapat terus berkontribusi bagi penerimaan negara dan kemajuan Indonesia serta menjaga ketahanan energi nasional,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
