Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Penandatangan pembentukan perusahaan patungan (joint venture) antara PT BHP Biliton Indonesia dengan PT Adaro Energy Tbk untuk kepemilikan tambang Maruwai, Kalimantan dilakukan hari ini, Rabu (31/3). Kesepakatan yang terjadi antara BHP Biliton dengan Adaro Energy masing-masing adalah 75% dan 25%.
"Adaro merupakan partner lokal yang cukup kuat untuk mengembangkan bisnis kami dalam batu bara," ujar Vice President External BHP Biliton, Indra Diannajaya.
Sayangnya, Indra enggan mengatakan berapa besar nilai investasi untuk kesepakatan Joint Venture tersebut. Ia menolak dengan alasan, BHP harus meminta persetujuan pemerintah terkait dengan kesepakatan ini. Nanti, setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah, BHP Biliton baru bisa mengatakan nilai joint venture tersebut.
"Kita harus meminta persetujuan pemerintah lebih dulu baru bisa berbicara soal nilai," elak Indra.
Indra mengharapkan persetujuan pemerintah bisa dilakukan secepatnya dalam beberapa bulan kemudian. Saat ini, BHP Biliton belum mengajukan surat resmi untuk permohonan persetujuan. Dengan secepatnya mengantongi surat persetujuan dari pemerintah, Indra berharap proyek tambang Maruwai segera dimulai pada tahun ini.
"Tandatanggannya kan baru setengah jam yang lalu. Mungkin besok akan kita sampaikan surat kepada pemerintah," kata Indra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News