Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menargetkan kontrak baru naik 10% sampai 20% di tahun 2023. Sampai dengan November 2022, ADHI meraup kontrak baru Rp 22,4 triliun, meningkat 63% secara tahunan.
“Komposisi perolehan kontrak tersebut berdasarkan segmentasi lini engineering & construction masih mendominasi mencapai 88%, sisanya dari properti dan lainnya,” kata Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto kepada Kontan.co.id, Minggu (15/1).
Farid bilang, potensi perolehan ditargetkan berasal dari proyek pembangunan tol, proyek gedung, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan beberapa proyek infrastruktur lainnya. Terkait perolehan proyek IKN, hingga kini, Adhi Karya berhasil meraih total Rp 2,6 triliun yang terdiri dari Proyek Lanjutan Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol IKN 3A ruas Karangjoang – Kariangau, Hunian Pekerja Konstruksi, hingga kawasan perumahan menteri.
Baca Juga: Emiten BUMN Karya Mengejar Pertumbuhan Kinerja, Intip Rekomendasi Sahamnya
Seiring dengan pertumbuhan target, ADHI juga menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) berupa penyertaan dan aset tetap meningkat pertumbuhannya sebesar 15%-20% secara tahunan (YoY).
“Dananya berasal dari gabungan dari beberapa sumber, antara lain kas internal perusahaan, dana hasil rights issue dan pinjaman bank,” ungkap Farid.
Dengan tetap mempertimbangkan bisnis inti dan core competencies sebagai kontraktor, ADHI mengedepankan inovasi bisnis dengan fokus pemasaran dalam negeri yakni sektor infrastruktur jalan tol, proyek IKN, bisnis konstruksi berbasis lingkungan (water & waste management).
Baca Juga: PMN Belum Mampu Dongkrak BUMN
Sementara untuk pengembangan kawasan properti, ADHI akan mengembangkan kawasan berbasis transit oriented development (TOD) yang diharapkan akan memberikan penghasilan berkesinambungan bagi ADHI.
Sebagai informasi tambahan, ADHI telah menerima pencairan Penambahan Modal Negara (PMN) secara penuh sebesar Rp 1,98 triliun melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada pertengahan Oktober 2022. PMN tersebut akan menambah ekuitas ADHI.
Dana segar melalui PMN ini digunakan ADHI untuk menyelesaikan sejumlah proyek strategis nasional (PSN), seperti Jalan Tol Yogyakarta-Solo-Kulonprogo, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dan SPAM Karian Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News