Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pemulihan ekonomi yang diperkirakan akan berlanjut pada tahun depan menjadi katalis positif untuk perusahaan konstruksi, tak terkecuali bagi PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Emiten plat merah ini pun mematok target optimistis untuk kontrak baru di tahun 2022.
Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto mengungkapkan, target kontrak baru ADHI di tahun 2022 direncanakan akan meningkat 20%-25%. Pertumbuhan kontrak ADHI pada tahun depan bakal didominasi oleh proyek-proyek dari pemerintah dan BUMN.
"Hal ini didukung dengan pembukaan sektor ekonomi dan stimulus kebijakan di tahun 2022 yang berdampak pada kenaikan konsumsi dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Farid kepada Kontan.co.id, Kamis (2/12).
Proyeksi kinerja ADHI pada 2022 sebelumnya dipaparkan oleh Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dalam public expose yang digelar secara virtual, Rabu (17/11) lalu.
Kala itu, Entus bilang, untuk 2022 ADHI memiliki sejumlah proyek lanjutan (carry over), termasuk dari proyek yang didapat di tahun ini. Apalagi, pandemi Covid-19 yang masih melanda membuat adanya pergeseran jadwal dan kontrak di beberapa proyek.
Baca Juga: Ini strategi Adhi Karya (ADHI) memperkuat kondisi keuangan di tahun 2022
Dengan kondisi ekonomi yang beranjak pulih serta pandemi yang lebih terkendali, Entus optimistis pada tahun depan ADHI tetap bisa menumbuhkan raihan kontrak baru dan kinerja keuangan.
"Harapannya, pada tahun depan dari sisi kontrak masih bisa bertumbuh 20%-25%, dan untuk kinerja juga kurang lebih sebesar itu," kata Entus.
Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, saat ini ADHI pun sedang menggarap sejumlah proyek jumbo. Direktur Operasi I ADHI, Suko Widigdo mengungkapkan, untuk proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh saat ini secara total sudah mencapai 76,4%. Proyek jalan tol sepanjang 74,2 kilometer ini terdiri dari enam seksi.
Seksi 3 dan Seksi 4 sudah selesai dan beroperasi. Sedangkan empat seksi lainnya masih dalam tahap penyelesaian. Rencananya, pada akhir tahun ini ADHI bisa merampungkan Seksi 2, yang saat ini progresnya sudah mencapai 97,8%.
Untuk Seksi 1, saat ini progresnya masih 43,2%. Sementara Seksi 5 di tahap 57,5% dan progres Seksi 6 mencapai 74,8%. "Harapannya di tahun depan kami bisa menyelesaikan Seksi 1, Seksi 5 dan Seksi 6," ujar Suko.
Selain itu, ADHI juga tengah menggeber pengerjaan proyek LRT Jabodebek Fase I. Perusahaan pelat merah ini mengejar target agar LRT bisa beroperasi pada 17 Agustus 2022.
Berbarengan dengan itu, ADHI juga mendorong anak usahanya, yakni PT Adhi Commuter Properti (ADCP) agar bisa melakukan percepatan dalam mengembangkan properti di area sekitar stasiun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Sehingga, ADHI bisa membentuk ekosistem bagi para pengguna transportasi massal.
Pada bulan Agustus lalu, ADHI juga sudah menyelesaikan dua paket pengerjaan railway untuk kereta api Yogyakarta ke bandara internasional di Kulonprogo. Selain itu, ADHI juga sedang menggarap proyek MRT Jakarta CP 201 dengan join operasi bersama Shimizu.
Untuk meneguhkan posisinya sebagai champion di proyek railway, ADHI pun terus menggali potensi pasar. Saat ini, ADHI juga sedang mengikuti tender pengerjaan railway commuter di Filipina.
Selain di Indonesia dan Filipina, ADHI siap menggali potensi proyek perkeretaapian di kawasan Asia Tenggara. "Kami akan melangkah ke regional dengan bekal pengalaman yang kami miliki untuk menyelesaikan pekerjaan di perkeretaapian," pungkas Entus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News