Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) getol memburu kontrak anyar di tahun 2023. Buktinya, BUMN karya tersebut telah mengoleksi kontrak baru senilai Rp 26,3 triliun per 12 Oktober 2023.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya (ADHI), Farid Budiyanto, mengatakan bahwa ADHI masih membidik tambahan proyek baru.
“Tambahan proyek baru yang disasar antara lain dari pekerjaan gedung dan pembangkit listrik,” tutur Farid kepada Kontan.co.id, Jumat (20/10).
Perolehan kontrak anyar ADHI per 12 Oktober 2023 terdiri atas berbagai proyek. Yang terbaru berasal dari proyek Pembangunan Pupuk Pusri IIIB milik PT Pupuk Sriwidjaja di Palembang, Sumatra Selatan. Pekerjaan proyek tersebut dilakukan oleh dilakukan ADHI lewat konsorsium bersama Wuhuan Engineering Company dengan porsi 15,1% untuk ADHI dan 84,9% untuk Wuhuan. Nilai proyeknya Rp 1,4 triliun.
Sekitar Rp 24,9 triliun kontrak baru lainnya didominasi oleh lini bisnis engineering dan construction. Porsinya mencapai 94% dari keseluruhan. Sekitar 3% lainnya berasal dari lini bisnis properti, sedang sisanya berasal dari bisnis lainnya.
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Raih Kontak Rp 1,4 Triliun untuk Bangun Pabrik Pupuk Pusri IIIB
Jika diurai berdasarkan tipe pekerjaan, pekerjaan infrastruktur jalan dan jembatan sebesar 45%, pekerjaan Gedung 22%, pekerjaan perkeretaapian 17%, pekerjaan sumber daya air 9% sedangkan sisanya dari pekerjaan lainnya.
Beberapa proyek di antaranya berpeluang memberi kontribusi dalam pendapatan ADHI tahun ini. Proyek-proyek tersebut yakni Proyek Tol Yogya-Solo, Tol Yogya-Bawen, dan proyek-proyek IKN.
Tapi, Farid masih irit bicara soal proyeksi dampak perolehan kontrak-kontrak baru terhadap kinerja keuangan ADHI untuk tahun buku 2023.
“Kinerja triwulan 3 akan kami update setelah rilis laporan keuangan dalam waktu dekat,” ujarnya singkat.
Sepanjang semester I 2023, ADHI telah membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 6,35 triliun, tumbuh 0,44% dibanding perolehan pendapatan usaha ADHI periode semester I 2022 yang berjumlah Rp 6,32 triliun.
Dari hasil tersebut, ADHI mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 12,41 miliar di semester I 2023. Jumlah tersebut tumbuh 21,31% dibanding laba bersih ADHI pada periode semester I 2022 yang berjumlah Rp 10,23 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News