Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk semakin fokus mengembangkan kawasan properti berbasis transportasi massal alias transit oriented development (TOD) yang terintegrasi dengan light rail transit (LRT). Untuk memuluskan langkah ini, Adhi bakal membebaskan lahan di sejumlah lokasi yang menjadi stasiun LRT.
Perusahaan pelat merah ini menargetkan bisa mengakuisisi hingga 250 hektare (ha), yang akan dikembangkan jadi LRT City. Ini sesuai dengan rencana emiten berkode ADHI tersebut yang bakal mengembangkan kawasan TOD seluas 500 hektare. Saat ini perusahaan itu baru menguasai setengah dari kebutuhan lahan, baik lewat akuisisi maupun kerjasama.
Adhi sudah menyiapkan dana sekitar Rp 1,5 triliun untuk mengakuisisi lahan tersebut. "Dana tersebut dari hasil penerbitan obligasi," kata Budi Saddewa, Direktur Adhi Karya kepada KONTAN, Kamis (22/6).
Sejumlah lahan sudah dibebaskan oleh Adhi Karya. Misalnya, lahan di Bekasi Timur seluas 22 ha ada lagi di Bekasi Barat (5 ha), Cikunir (6 ha), Jati Cempaka (5,2 ha) dan Ciracas seluas 12 ha.
Di Bogor, Adhi berencana mengakuisisi 139 ha lahan. Sekitar 11 ha sudah perusahaan ini kuasai dan 11 ha lagi hasil kerjasama dengan pengembang Bogor Raya.
Perusahaan ini juga masih proses pembebasan lahan di beberapa daerah seperti di Cimanggis (15 ha), Gunung Putri (12 ha), Cibinong (14 ha), Cikokol (1,2 ha). Sedangkan dengan RNI, Adhi sudah mulai mengembangkan lahan seluas 5,5 ha di Pancoran untuk proyek sejenis.
Saat ini Adhi baru menggarap dua proyek TOD di Bekasi dan Bogor. Dan diharapkan meraup prapenjualan sekitar Rp 1,2 triliun tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News