Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk sepertinya masih harus bersabar untuk menggarap proyek di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Meski sudah sering disebut sebagai calon kuat kontraktor pengembangan bandar udara ini, Adhi Karya belum mendapatkan kepastian kapan bisa mulai bekerja.
Jadwal awal, waktu penunjukan kontraktor dan eksekusi pengerjaan konstruksi bandara itu dilakukan sebelum akhir November 2014. "Kami masih menunggu kelanjutan dari pihak Lion yang konon masih menyelesaikan masalah legalnya," jelas Kiswodarmawan, Direktur Utama Adhi Karya, kepada KONTAN, Senin (1/12).
Sementara manajemen perusahaan Grup Lion sebagai salah satu perusahaan yang memiliki rencana hajatan itu, juga tak memberikan kepastian. "Maaf, belum ada informasi terbaru," kilah Direktur Umum Lion Air Edward Sirait.
Sekadar mengingatkan, rencana pengembangan bandara Halim memang tak mulus. Sengketa hukum terjadi antara PT Angkasa Pura (AP) II dengan Grup Lion.
Sejatinya, Mahkamah Agung (MA) telah memenangkan Grup Lion sebagai operator bandara Halim. Putusan MA tersebut menyatakan Grup Lion yang berkongsi dengan Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) melalui PT Angkasa Transportindo Selaras berhak mengelola lahan 21 hektare (ha) di bandara itu. Walhasil Lion pun mengklaim menyiapkan duit Rp 5 triliun untuk merenovasi Halim.
Sembari menunggu benang kusut pengelola Halim terurai, Adhi Karya terus membuka peluang pengerjaan proyek bandara lain. "Sementara ini kami tunggu undangan tender, baik dari AP I dan AP II, atau juga mungkin ada investor lain yang masuk," tandas Kiswodarmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News