kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.879   1,00   0,01%
  • IDX 7.306   110,41   1,53%
  • KOMPAS100 1.121   16,34   1,48%
  • LQ45 892   15,04   1,72%
  • ISSI 222   1,71   0,78%
  • IDX30 458   9,33   2,08%
  • IDXHIDIV20 552   12,50   2,32%
  • IDX80 129   1,41   1,11%
  • IDXV30 137   2,08   1,55%
  • IDXQ30 152   3,28   2,20%

ADHI memperkuat pondasi properti


Rabu, 07 Februari 2018 / 11:05 WIB
ADHI memperkuat pondasi properti
ILUSTRASI. Proyek LRT Jabodebek


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk akan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 3 triliun untuk pengembangan bisnis properti tahun ini. Perinciannya, Rp 2 triliun untuk Departemen Transit Oriented Development (TOD) & Hotel dan Rp 1 triliun untuk PT Adhi Persada Properti.

Rencana penggunaan capex untuk belanja lahan. "Modal utama untuk keberlangsungan bisnis properti adalah lahan, oleh karena itu kami akan terus melakukan penambahan lahan," tutur Budi Saddewo, Direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk kepada KONTAN, Selasa (6/2).

Melalui Departemen TOD & Hotel, saat ini Adhi Karya telah memiliki 50 hektare (ha) landbank atawa lahan cadangan di sekitar area pengembangan stasiun light rail transit (LRT) Jabodetabek. Target penambahan lahan setahun ini masih di seputaran lokasi proyek itu.

Sementara melalui Adhi Persada Properti, Adhi Karya mengembangkan proyek properti di berbagai daerah dalam negeri. Makanya, target penambahan lahan Adhi Persada Properti tak terbatas di Jabodetabek semata.

Sambil menambah luas landbank, emiten berkode ADHI ini menyiapkan proyek-proyek baru. Tahun ini, Departemen TOD & Hotel Adhi Karya akan merilis empat proyek TOD.  Proyek pertama, TOD Stasiun Cisauk, Banten. Pengembangannya melibatkan PT Kereta Api Indonesia. Nanti, bakal ada delapan menara hunian yang terdiri dari enam menara hunian komersial dan dua menara hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Proyek kedua berada di Ciputat, Banten dengan luas area 6 ha. Departemen TOD & Hotel Adhi Karya menggandeng Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) selaku pemilik lahan.

Proyek TOD Ciputat mencakup tujuh menara apartemen yang dilengkapi dengan area komersial. "Ini kami rencanakan akan diluncurkan pada April 2018," ujar Amrozi Hamid, General Manager TOD & Hotel PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Dua proyek TOD lagi, terletak di Bekasi Timur, Jawa Barat dan kawasan Jalan M. T. Haryono, Jakarta. Departemen TOD & Hotel Adhi Karya berniat menyulap lahan 1,3 ha di sekitar Jalan M. T Haryono menjadi perkantoran dan apartemen.

Kalau empat proyek itu terealisasi, Departemen TOD & Hotel Adhi Karya bakal memiliki delapan proyek TOD. Empat proyek terdahulu sedang dalam tahap pengembangan. Keempatnya meliputi TOD LRT City Bekasi Timur-Eastern Green 16,9 ha, TOD Jaticempaka-Gateway Park 5,9 ha, TOD Ciracas-Urban Signature 11,5 ha dan TOD LRT City Royal Sentul 14,8 ha.

Sebagai informasi, Adhi Karya akan melakukan spin off atau pemisahan Departemen TOD & Hotel pada Maret atau April 2018. Kelak, anak perusahaan baru tersebut mengantongi modal awal sebesar Rp 2 triliun.

Peluncuran proyek baru juga menjadi agenda 2018 Adhi Persada Properti. Perusahaan itu berencana merilis tujuh proyek yang terdiri dari enam hunian bertingkat dan satu rumah tapak. Enam proyek hunian bertingkat tersebar di Jakarta, Cikunir Bekasi, Yogyakarta, Malang dan Surabaya. Sedangkan rumah tapak berada di Cibinong, Jawa Barat.

Tahun ini, Adhi Karya menargetkan marketing sales atau pendapatan pra penjualan Rp 1,9 triliun dari Departemen TOD & Hotel. Lalu target marketing sales dari Adhi Persada Properti sebesar  Rp 3,6 triliun. Dengan begitu total target marketing sales bisnis properti tahun 2018 mencapai Rp 5,5 triliun.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×