Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Hingga Maret 2013, PT Adhi Karya Tbk telah mengantongi kontrak senilai Rp 1,9 triliun. Perusahaan konstruksi pelat merah ini menargetkan bisa meraup kontrak senilai Rp 16,8 triliun di sepanjang 2013.
Jika dibanding realisasi tahun 2012, target kontrak tahun ini mengalami peningkatan hingga 60%, yakni dari Rp 10,4 triliun. Tak pelak, perusahaan berkode saham ADHI ini berani menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 11,68% menjadi Rp7,6 triliun tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Amrozi Hamidi optimistis, target itu bisa tercapai. "Lima lini bisnis kami akan berkontribusi maksimal tahun ini," ujarnya, Jumat (19/4). Adapun, kelima lini bisnis itu adalah, jasa konstruksi, engineering, procurement, and construction (EPC), investasi infrastruktur, properti, dan real estate.
Kini, ADHI sedang mengerjakan sejumlah proyek. Proyek-proyek itu antara lain, pembangunan pabrik PT Pupuk Sriwijaya, lapangan peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Hotel Loor Lin Solo, Gedung Mandiri Solo, dan Padma Resort Bali.
Selain kontrak baru, perusahaan juga menggarap proyek lanjutan (carry over) dari tahun lalu. Proyek-proyek itu diantaranya, residual fluid catalytic cracking (RFCC) Cilacap senilai Rp 1,25 triliun. Lalu, PLTU di Kalimantan Timur seniai Rp 550 miliar, Apron Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp 477 miliar.
Amrozi bilang, tahun ini, pihaknya juga akan fokus menggarap proyek monorel rute Bekasi-Kuningan. Proyek ini nilainya mencapai Rp 8 triliun. Amrozi bilang, saat ini pihaknya sedang melakukan finalisasi.
Di sektor properti ada gedung Telkom, gedung Kementerian Pekerjaan Umum, dan Menara 18 senilai Rp 543 miliar. Selain itu, ADHI juga menggarap jalan tol di Semarang-Gempol senilai Rp 505 miliar dan Dermaga Teluk Lamong dan Jetty Aneka Tambang di Pomala senilai Rp 309 miliar.
Tahun ini, ADHI juga fokus pada proyek Monorel Bekasi-Kuningan. Rencananya, pembangunan tahap proyek senilai Rp 8 triliun ini akan dilakukan tahun depan. "Diharapkan sudah bisa beroperasi mulai 2017," tutur Amrozi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News