kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) Proyeksikan Bisnisnya Tumbuh Positif di Tahun 2023


Jumat, 13 Januari 2023 / 10:07 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) Proyeksikan Bisnisnya Tumbuh Positif di Tahun 2023
ILUSTRASI. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memproyeksikan bisnisnya dapat tumbuh positif di tahun 2023..


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memproyeksikan bisnisnya dapat tumbuh positif di tahun 2023. ASSA melihat potensi bisnis yang akan selalu ada meskipun dengan isu tantangan resesi global. Salah satu lini bisnis yang dilihat masih potensial adalah bisnis penjualan mobil bekas lewat anak usahanya PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC).

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, pihaknya memproyeksikan penjualan anak usahanya PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) dari bisnis penjualan mobil bekas Caroline dapat meningkat di atas 50% secara tahunan.

ASLC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang berhubungan dengan otomotif, mulai dari lelang mobil dan motor, jual beli mobil online, jasa inspeksi, dan penyedia data harga mobil dan motor.

Baca Juga: Pemain Logistik Semakin Gesit Menggelar Ekspansi, Lebarkan Jaringan Hingga IPO

Tahun ini ASSA akan melanjutkan ekspansi pembukaan dealer mobil bekas untuk segmen bisnisnya Caroline yang menangani bisnis transaksi jual beli mobil bekas.

“Kami memproyeksikan bisnis kami masih dapat bertumbuh positif," kata Prodjo, Rabu (11/1).

Adi Sarana Armada memproyeksikan unit bisnis logistiknya, Anteraja dapat mencapai break-even atau jumlah pendapatan dan jumlah biaya pengeluaran sama besarnya sehingga tidak mengalami rugi.

Untuk bisnis logistik, ASSA akan mengembangkan segmen pasar lainnya yaitu non-eccommerce. Perseroan sedang mengembangkan berbagai inisiatif seperti Bisnisaja, Travylite, Titipaja, dan yang terbaru cold chain delivery, Payment on Delivery, drop off point, Cargo Share untuk segmen logistik mid-mile, hingga insurance yang dapat meng-cover klaim hingga Rp 10 juta.

Prodjo mengatakan segala inisiatif yang dikembangkan merupakan strategi perseroan untuk meningkatkan kepercayaan dalam menggunakan jasa layanan ASSA.

“Untuk bisnis logistik, ke depannya kami targetkan untuk lebih terkonsolidasi dari first, mid, hingga last mile. Strategi ini kami jalankan untuk meningkatkan kepercayaan para UMKM seller untuk menggunakan layanan kami,” kata Prodjo.

Lebih lanjut Prodjo menjelaskan potensi yang masih sangat besar untuk pertumbuhan bisnis jasa layanan ASSA, tidak hanya di e-commerce tetapi juga pada jasa logistik lainnya. Sehingga ASSA juga ikut andil untuk membantu usaha-usaha kecil dan menengah sejalan dengan pergerakan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Anteraja Optimistis Bisnis Pengiriman Barang Bakal Tumbuh Positif di 2023

Sementara untuk segmen bisnisnya melalui jasa lelang JBA, ASSA memproyeksikan transaksi penjualan kendaraan roda empat meningkat 20% secara tahunan.

“Kami sadar bahwa tahun ini akan penuh tantangan terkait perkiraaan bahwa dampak resesi global akan mulai dirasakan di Indonesia. Namun demikian, kami percaya potensi untuk menjadi lebih baik itu selalu ada, sekalipun tantangannya mungkin jauh lebih besar,” kata Prodjo.

Untuk meningkatkan pendapatan perseroan melalui bisnis sewa mobilnya, ASSA juga akan terus meningkatkan upaya-upaya pemasaran.

“Kami juga mengoptimalkan tingkat pemakaian kendaraan dengan meningkatkan pengintegrasian sistem manajemen pengelolaan armada transportasi dalam grup ASSA,” kata Prodjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×