kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,66   8,93   1.01%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 1,5 Triliun Tahun Ini


Rabu, 03 Januari 2024 / 17:44 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 1,5 Triliun Tahun Ini
ILUSTRASI. Armada layanan logistik?Anteraja. Adi Sarana Armada (ASSA) Siapkan Belanja Modal Hingga Rp 1,5 Triliun Tahun Ini


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,3 hingga 1,5 triliun. 

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto mengatakan dana ini akan digunakan untuk peremajaan dan pembelian unit kendaraan selama periode 2024. 

“Setiap tahun, ASSA rata-rata menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,5 triliun yang mayoritas digunakan untuk peremajaan dan pembelian unit kendaraan pada bisnis rental yang juga terus bertumbuh,” ungkap Prodji kepada Kontan, Rabu (03/01).

Baca Juga: Saham-Saham Lapis Bawah Naik Ratusan Persen, Catat Rekomendasi dari Analis

Ia menambahkan, di tahun ini ASSA berencana menambah 4.000 hingga 5.000 unit kendaraan baru. 

“Setiap tahunnya ASSA menganggarkan sejumlah belanja modal yang akan digunakan untuk membeli sekitar 4.000 hingga 5.000 unit kendaraan rental secara keseluruhan, termasuk untuk keperluan logistik seperti minivan, truk, dan lainnya,” tambah Prodjo.

Di samping itu, memasuki tahun 2024, Prodjo mengatakan perseroan tetap optimistis dalam melihat prospek bisnis logistik terlepas dari adanya momen-momen tertentu, seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru) atau tidak. 

“Seiring dengan Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.500 pulau, biaya logistik bervariasi antara 25%-30% dari PDB. Negara ini menanggung biaya logistik yang tinggi untuk transportasi barang,” jelasnya. 

Baca Juga: Selain Grup Barito, Saham-Saham Lapis Bawah Mendominasi Top Gainers Tahun 2023

Logistik yang terintegrasi kata Prodjo akan menjadi salah satu solusi untuk efisiensi biaya. Di mana, sebagian besar perusahaan di Indonesia masih menggunakan multiple logistic supplier. 

“Di mana pada masing-masing fase first, mid, last mile, atau pada beberapa wilayah terdapat partner logistic yang berbeda-beda sehingga secara umum menghasilkan biaya yang lebih tinggi dan tidak terintegrasi,” katanya.

 

Di sisi lain, peraturan pemerintah juga mendukung rencana untuk meningkatkan konektivitas antar pulau. Maka dari itu, Perseroan melihat pasar yang besar di segmen B2B. 

“Sebagai informasi, ASSA juga sedang dalam tahap mengembangkan bisnis end-to-end logistic nya dari first, mid, hingga last mile. Sehingga jumlah volume parcel di e-commerce tidak lagi menjadi metrics yang relevan untuk memproyeksikan pertumbuhan bisnis logistik ASSA ke depannya. Karena Perseroan juga menyediakan layanan logistik lainnya seperti warehouse management, hingga berbagai trucking services,” katanya. 

Baca Juga: Jelang Liburan Nataru, Bisnis Sewa Mobil Lepas Kunci ASSA Terima Banyak Permintaan

Ia juga memberi catatan, pada last mile logistic (Anteraja) tetap masih menjadi bagian penting bagi portofolio logistik Perseroan karena jaringannya yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan akan mendukung first, dan mid mile oleh ekosistem logistik ASSA secara keseluruhan. 

“Maka dari itu Anteraja akan dipertahankan di level yang ada saat ini dengan terus ditingkatkan efisiensinya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×