kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) Suntikkan Coldspace senilai US$ 3,8 juta


Rabu, 03 Mei 2023 / 19:29 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) Suntikkan Coldspace senilai US$ 3,8 juta
ILUSTRASI. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) emiten yang bergerak di bidang mobilitas, logistik dan penunjangnya


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Coldspace, penyedia solusi cold chain terintegrasi Indonesi mengumumkan penyelesaian putaran awal penggalangan dana senilai US$3,8 juta yang dipimpin oleh Intudo Ventures, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan Triputra Group dengan partisipasi dari MKA dan ITS.

Investasi ASSA melalui anak usahanya PT Adi Sarana Investindo (ASI) di bisnis startup Coldspace membuat bisnis logistik Perseroan semakin menjanjikan.

“Sebagai grup, Coldspace akan bersinergi dengan anak perusahaan ASSA Group lainnya, mulai dari  ASSA Logistik, Anteraja, dan Titipaja sehingga kami dapat memberikan layanan cold chain yang berkesinambungan dari first sampai last mile hingga mencapai end customer atau bisnis. Kami tertarik untuk berinvestasi di Coldspace untuk lebih mengintegrasikan solusi rantai dingin ASSA, karena meskipun mereka merupakan perusahaan startup, tetapi mereka sudah menunjukkan kinerja yang sehat,” kata Prodjo Sunarjanto, CEO ASSA dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (2/5).

Untuk semakin melengkapi dan memperkuat bisnis layanan logistik end-to-end ASSA yang dimulai pada tahun 2006, Perseroan menyuntikkan Rp 10 miliar kepada ASI, untuk keperluan investasi ke dalam Coldspace. Didirikan pada Desember 2022, Coldspace adalah penyedia solusi cold chain end-to-end terintegrasi di Indonesia.

Baca Juga: Perbaiki Operasional, ASSA Membukukan Laba Bersih Meningkat 159% QoQ Kuartal-I 2023

Dengan penggalangan dana eksternal putaran pertama ini, Coldspace berencana memperluas kapasitas layanannya, termasuk kapasitas yang lebih besar untuk penyimpanan dingin, truk reefer, pemenuhan, dan ekspansi geografis; meluncurkan serangkaian solusi manajemen bagi pelanggan untuk membantu mengelola dan melacak produk, termasuk Sistem Manajemen Gudang (WMS) dan Sistem Manajemen Transportasi (TMS) dan diberikan kepada pelanggan sebagai layanan bernilai tambah gratis untuk menganalisa, menawarkan pelatihan, dan meningkatkan layanan kualitas.

“Kami senang dapat berpartisipasi dalam pendanaan Coldspace, karena sebagai perusahaan modal ventura yang berfokus pada pendanaan startup di Indonesia, kami melihat ide dan konsep bisnis yang dikembangkan oleh perusahaan ini sangat prospektif dan akan menjadi pionir handal dalam memberikan layanan solusi cold chain end- to-end yang terintegrasi,” kata Patrick Yip, Founding Partner, Intudo Ventures.

“Coldspace bertujuan untuk menjadi solusi cold chain end-to-end pertama di Indonesia yang melayani B2B dan B2C, yang memungkinkan bisnis berkembang dengan cepat dan gesit di titik distribusi mereka. Kami berencana untuk membesarkan skala dengan cepat dengan memanfaatkan ekosistem logistik investor  strategis kami untuk memberikan keunggulan operasional terbaik di kelasnya dan harga yang kompetitif,” kata Arnold Giovanni, salah satu pendiri dan CEO Coldspace.

Solusi rantai dingin sendiri sangat diminati di Indonesia. Dengan iklim tropis dan alam kepulauannya, Indonesia mengalami kehilangan dan pemborosan makanan yang tinggi, sertapembusukan kargo yang memerlukan control-temperature seperti makanan, minuman dan obat-obatan.

Sementara itu, fakta bahwa PDB Indonesia terus meningkat dan memunculkan kelas menengah baru, telah menghasilkan peningkatan permintaan yang pesat untuk makanan dan minuman kemasan, yang harus ditangani dan disimpan di fasilitas dengan pengatur suhu untuk menjaga kesegaran dan melindungi bisnis dari kehilangan persediaan.

Dengan demikian, prospek bisnis cold chain akan terus meningkat, apalagi pemain yang terintegrasi masih terbatas.

“Kami selalu antusias untuk menjajaki peluang-peluang baru, dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan kondisi pasar saat ini. Mempertimbangkan lanskap ekonomi dan geografis di Indonesia, yang menunjukkan adanya potensi bisnis solusi rantai dingin sangat menjanjikan. Oleh karena itu, melalui penggalangan dana eksternal pertama ini, kami bertujuan untuk memastikan kelancaran operasi bisnis Coldspace,” kata Erida Djuhandi, CFO dari Triputra Group.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Bukukan Laba Rp 38,5 Miliar pada Kuartal I

Sejalan dengan perkembangan layanan cold chain solution yang terintegrasi, pada tahun 2021 ASSA melalui PT Adi Sarana Logistik telah membentuk bisnis share warehousing atau 'e-fulfilment' bernama Titipaja yang saat ini memiliki 6 gudang di 5 kota (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya) dimana beberapa gudang telah menyediakan tempat penyimpanan makanan beku, yang dioperasikan oleh Coldspace.

Sedangkan untuk pengiriman, tahun lalu Anteraja menyediakan kurir yang khusus melayani pengiriman dingin atau untuk makanan beku.

Oleh karena itu, saat ini ASSA melalui berbagai anak perusahaannya telah memiliki aset untuk mendukung solusi cold chain terintegrasi, mulai dari reefer truck atau truk berpendingin dan cold storage hingga cold delivery menggunakan Anteraja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×