kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adiguna bangun fasilitas produksi migas US$17 juta


Senin, 10 September 2012 / 21:35 WIB
ILUSTRASI. Blok Rokan. ANTARA FOTO/FB Anggoro/kye/18.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Upaya peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional membawa berkah bagi perusahaan penyedia jasa konstruksi alat penunjang kegiatan hulu minyak dan gas. Salah satunya, PT Adiguna Shipbuilding & Engineering (ASE).

Perusahaan milik keluarga mendiang Ibnu Sutowo ini, tahun ini mendapat kontrak pengerjaan fasilitas produksi migas senilai kurang lebih US$ 17 juta. Meningkat dibandingkan 2011 yang mencapai sekitar US$ 10 juta.

Presiden Direktur ASE, Sasha Papadimitriou mengatakan kontrak tersebut berasal dari PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) yaitu pembangunan tiga unit kapal crew boat untuk penunjang kegiatan pengeboran minyak lepas pantai. "Nilai kontraknya totalnya berkisar US$ 15 juta," ujar Sasha kepada wartawan di Tanjung Priok, Jakarta, Senin (10/9).

Proyek lainnya adalah perbaikan anjungan PHE-40 milik PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). Anjungan tersebut tertabrak kapal barang pada Agustus 2010, saat blok WMO masih dioperasikan oleh Kodeco Energy. "Main kontrak untuk perbaikan anjungan PHE-40 ini sekitar US$ 2,5 juta, dengan penambahan-penambahan mungkin bisa lebih dari itu," ujarnya.

Anjungan tersebut sudah selesai dibangun dan saat ini sedang dikirim kembali ke blok WMO di lepas pantai Kabupaten Sampang, Madura. Diperkirakan anjungan tersebut mulai beroperasi pada November nanti.

Sasha mengatakan ASE akan giat mengikuti tender pengadaan fasilitas produksi migas. Apalagi, peluang pengadaan anjungan masih cukup tinggi dengan meningkatnya kegiatan pengeboran migas di lepas pantai. "Kalau kita dikasih kerjaan lagi sama Pertamina kita pasti mau tapi tentunya harus melalui proses tender," ujarnya.

Tahun 2011, ASE mendapat kontrak pengerjaan perbaikan fasilitas produksi lepas pantai (offshore) milik perusahaan migas CNOOC dan pembangunan pipa milik JOB Pertamina Jambi Merang di Sungai Kenawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×