kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.882   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.724   45,55   0,68%
  • KOMPAS100 969   3,71   0,38%
  • LQ45 753   2,66   0,35%
  • ISSI 213   1,44   0,68%
  • IDX30 391   1,18   0,30%
  • IDXHIDIV20 471   2,97   0,63%
  • IDX80 110   0,25   0,23%
  • IDXV30 115   0,06   0,05%
  • IDXQ30 129   0,87   0,68%

Adskom gaet modal dari investor baru


Jumat, 15 Agustus 2014 / 12:00 WIB
Adskom gaet modal dari investor baru
ILUSTRASI. Moms Wajib Tahu! Ini 5 Tips Menjemur Bayi di Bawah Sinar Matahari


Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Baru satu tahun berdiri, perusahaan teknologi periklanan anyar (start up) berlabel Adskom, mendapat dana segar dari investor dengan total dana sekitar US$ 850.000. Para pemodal antara lain Digital Garage (Jepang), Beenos Plaza (Jepang), East Ventures (Jepang) dan Skystar Capital (Indonesia).

Asal tahu saja, Adskom didirikan oleh mantan penggagas Koprol yaitu Daniel Armanto bareng praktisi bisnis digital asal Italia, Italo Gani.

Dengan suntikan modal ini, Adskom berencana mengembangkan data management program (DMP). Program yang baru tahap alfa version ini bertujuan untuk membantu para publisher (media) menggaet segmen pasar yang dituju. Selain itu, DMP diharapkan bisa mendongkrak pendapatan media lewat layanan iklan digital.

Menurut, Daniel Armanto, Chief Technology Officer Adskom, DMP bisa melacak dan mengkategorikan ketertarikan masing-masing segmen. Seperti penyuka kuliner, jalan-jalan, olahraga atau yang lainnya. "Begitu cara kerja DMP," katanya, Kamis (14/8).

Bila program DMP ini jadi, Adskom bakal memperluas pasar tidak cuma di dalam negeri tapi juga Singapura, Malaysia dan Thailand.

Italo Gani, Chief Executive Officer Adskom menambahkan, selain pasar Asia Tenggara, pihaknya juga berencana memperluas ke wilayah lain, seperti Amerika. "Untuk itu, dalam beberapa bulan ke depan, kami akan membuka kantor perwakilan di Amerika Serikat," timpal dia.

Gani yakin, DMP yang sedang proses pengembangan ini bakal disukai pasar. Sebab, ia mengklaim, program yang bakal dipasarkan pada tahun ini merupakan salah satu program teknologi periklanan terbaru. "DMP belum ada pesaingnya," ucapnya.

Sambil menunggu DMP, Adskom saat ini masih mengandalkan program lawas bernama supply side platform  (SSP) yang dikembangkan sendiri.

Daniel mengklaim hingga kini, program SSP sudah dipakai sebanyak 30 perusahaan (publisher). Ia menargetkan sampai akhir tahun ini jumlah pengguna SSP bisa bertambah lebih banyak lagi. Antara 35 perusahaan sampai dengan 50 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×