kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Advan genjot penjualan smartphone


Kamis, 05 Maret 2015 / 16:46 WIB
Advan genjot penjualan smartphone
ILUSTRASI. Pelanggan berjalan melewati logo Apple di dalam toko Apple di Grand Central Station di New York, AS, 1 Agustus 2018. REUTERS/Lucas Jackson/File Photo


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Penguasa tablet lokal, Advan, tahun ini bakal menggenjot penjualan smartphone (ponsel pintar). Hari ini (5/3), Advan melansir smartphone Vandroid S5J+ yang dibanderol Rp 1.399.000 per unit. Advan membidik penjualan sebanyak 600.000 unit dalam setahun.

"Kami yakin Vandroid S5J+ bisa diterima oleh pasar. Maka itu, kami membidik penjualan sebesar 50.000 unit dalam sebulan," kata Yakobus, Product Manager Advan di sela acara peluncuran Advan Vandroid S5J+.

Advan Vandroid S5J+ memiliki lebar layar 5 inchi dengan kamera depan 2 MP dan belakang 8 MP. Ponsel ini bersistem operasi Android KitKat 4.4, berdapur pacu QuadCore 1.3 GHz dengan RAM 1GB. PonselĀ  yang memiliki tiga warna, yakni dark blue (biru tua), gold (emas), silver (perak) ini memiliki dual sim card.

Yakobus berujar, ponsel anyarnya ini membidik segmen perkotaan dengan skala ekonomi menengah ke bawah. Dia bilang, saat ini produknya itu sudah ada di pasaran. "Untuk wilayah Jakarta, kami optimis bisa menjual 15.000 unit per bulan," ucapnya.

Terkait dengan pelemahan nilai tukar rupiah, Yakobus bilang, perusahaan tak akan menaikkan harga jual produknya. Pasalnya, Advan menggunakan strategi promosi dengan beriklan sambil mencantumkan harganya untuk menjual produk-produknya.

"Sulit untuk menaikkan harga karena sudah terlanjur dipasang di iklan, nanti konsumen bisa ngamuk. Memang sih, kami akan tertekan (labanya), tapi tak masalah selama volume penjualan banyak dan kami bisa efisien biaya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×