kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agar layanan data semakin nyaman, Telkomsel mengembangkan teknologi 4,9G


Jumat, 03 Mei 2019 / 16:55 WIB
Agar layanan data semakin nyaman, Telkomsel mengembangkan teknologi 4,9G


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain demi melayani pelanggan dan persaingan, memperluas jaringan adalah kewajiban operator sesuai UU No. 36 Tahun 1999. Maka, jangan heran layanan 4G Long Term Evolution (LTE) Telkomsel telah melayani 93% populasi di Indonesia. Sepanjang 2019, Telkomsel akan membangun lagi sedikitnya 22.000  base transceiver station (BTS) 4G LTE. Sehingga pada akhir tahun 2019 bisa melayani 95% populasi.

Salah satu momentum pentingnya jaringan adalah pada saat  Ramadan dan Idul Fitri 2019, terutama melayani masyarakat yang melakukan mudik. Telkomsel secara khusus telah membangun 10.000 BTS multiband LTE di seluruh Indonesia. LTE ini mempunyai tiga generasi, yakni LTE itu sendiri yang banyak dikenal dengan sebutan 4G, kemudian ada LTE Advanced yang disebut 4,5G dan selanjutnya adalah LTE Advanced Pro atau dikenal juga dengan 4,9G. "Kami coba memaksimalkan kapabilitas yang ada di LTE Advanced dan LTE Advanced Pro guna memastikan layanan yang terbaik bagi pelanggan," ungkap Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan, dalam rilis, Jumat (3/5). 

LTE Advanced Pro 4,9G  Telkomsel menggunakan teknologi massive MIMO yang mampu memberikan kapasitas lebih besar user yang lebih banyak dan customer experience yang lebih konsisten. "Teknologi ini juga digunakan pada Asian Games 2018 lalu dan IMF - World Bank Annual Summit di Bali. Selain itu beberapa kota besar seperti Jabotabek, Batam, Banjarmasin dan Surabaya sudah menerapkan teknologi ini," terang Bob. 

Teknologi lain adalah licensed assisted access (LAA), yang merupakan carrier agregasi (penggabungan kanal) antara LTE  di kanal 1,8Ghz dengan wifi dikanal 5Ghz yang mampu menghasilkan kecepatan downlink hingga 800Mbps. Dengan teknologi ini tidak akan ada lagi area blankspot. Penerapa teknologi ini juga ditunjang dengan jumlah spektrum. Telkomsel memiliki spektrum yang besar, yakni 52,5Mhz FDD dan 30Mhz TDD. Anak usaha Telkom ini menjadi operator yang memiliki kombinasi low band dan mid band yang paling ideal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×