Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) khawatir dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang. Pasalnya, insinyur atau ahli pertambangan dari Philipina siap bekerja secara bebas ke dalam perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia.
Menurut Tino Ardhyanto Ketua Working group Perhapi, dengan adanya MEA 2015 nanti bisa dipastikan ahli-ahli pertambangan di seluruh negara ASEAN akan ke Indonesia. "Ahli pertambangan dari Philipina paling bagus, mereka pasti masuk ke Indonesia," ungkap dia dalam diskusi di kantor KONTAN, akhir pekan lalu.
Untuk itu, sebaiknya pemerintah serius dalam menyiapkan tenaga kerja di sektor pertambangan. "Kami dari Perhapi selalu senang kalau ada Universitas yang memiliki jurusan pertambangan, sumber daya manusia kita di bidang tambang ini masih kurang dengan melihat sumber daya pertambangan yang ada di Indonesia," ujar dia.
Ladjiman Damanik, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Mineral Indonesia bilang, ahli pertambangan dari Philipina adalah salah satu yang terbaik di dunia. "Mereka memang pelopor dalam pertambangan," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News