Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendorong pemanfaatan kendaraan berbasis hidrogen untuk kebutuhan internal.
PT Pertamina tengah menginisasi pembangunan fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) atau Hydrogen Refueling Station (HRS). Komitmen ini sebagai dukungan untuk rencana pemanfaatan hidrogen disektor transportasi yang tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN).
Dalam pengembangan ekosistem kendaraan berbasis hidrogen, Pertamina menggandeng Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk penyediaan unit kendaraan hidrogen.
Ahok menjelaskan, pada tahun ini Pertamina memiliki rencana untuk mengganti unit kendaraan dinas mengingat
Baca Juga: Masuk Bisnis Hidrogen untuk Transportasi, Bos Pertamina: Kami Paling Siap
"Mungkin mau ganti dengan New Aplhard, harganya RP 1,6 miliar. Kenapa tidak beli Toyota Mirai yang harganya RP 1,1 miliar, Rp 1,2 miliar sehingga ekosistemnya terbangun dan memperbaiki defisit anggaran," kata Ahok dalam Acara Groundbreaking Pertamina Hydrogen Refueling Station, Rabu (17/1).
Ahok melanjutkan, pemanfaatan kendaraan berbasis hidrogen juga dapat didorong untuk truk-truk operasional milik Pertamina Group.
Menurutnya, ada sekitar 7 ribu truk operasional yang bisa beralih dari BBM ke hidrogen sebagai bahan bakar.
Melalui kerjasama dengan Toyota ini, Pertamina bakal membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) yang terintegrasi di area SPBU Daan Mogot.
Baca Juga: Pertamina Gandeng Toyota Garap Ekosistem Kendaraan Hidrogen
SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia di mana akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen.
Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News