kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

AI Berkelanjutan, Inovasi NTT Dorong Efisiensi Energi dari Fotonik hingga Orbit


Jumat, 19 September 2025 / 16:27 WIB
AI Berkelanjutan, Inovasi NTT Dorong Efisiensi Energi dari Fotonik hingga Orbit
ILUSTRASI. NTT perusahaan teknologi asal Jepang fokus kembangkan AI berkelanjutan


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Danielisa Putriadita

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gaung penggunaan artificial intelligence (AI) berkelanjutan dalam berbagai industri kini mengarah menjadi standar yang harus dipenuhi dan bukan lagi sebuah pilihan.

Seiring semua sektor bisnis beradaptasi dengan AI, pemanfaatannya juga perlu menekankan aspek keberlanjutan. Teknologi canggih ini memiliki dampak luas terhadap manusia, lingkungan, dan sistem sosial, sehingga harus dikelola secara bijak.

AI berkelanjutan menjadi penting agar manfaat yang dihasilkan tidak hanya terasa dalam jangka pendek, tetapi juga mampu mendukung perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara jangka panjang.

Layaknya pisau bermata dua, AI dapat membantu mengefisiensikan penggunaan energi, tetapi jika tidak bijak, justru memperburuk pemborosan konsumsi energi.

Rika Nakazawa, Chief Commercial Innovation NTT Data, menegaskan, AI justru bisa menjadi bagian dari solusi untuk mencapai target keberlanjutan.

“Sebagian masyarakat masih mempertanyakan apakah AI bisa sejalan dengan target keberlanjutan, karena identik dengan konsumsi energi besar. Namun, kami di NTT meyakini AI dapat berkontribusi pada aspek keberlanjutan,” ujar Rika di Jakarta, Jumat (19/9). 

Baca Juga: Riset NTT DATA Ungkap Potensi Transformasi GenAI

Tantangan energi dalam era AI

Rika mencontohkan, teknologi paling sederhana seperti telepon pintar saja membutuhkan energi dalam pembuatannya sekaligus menghasilkan emisi. Tantangan energi semakin besar pada teknologi pusat data (data center) yang membutuhkan energi besar untuk mengoperasikan server dan pendingin ruangan.

Hal inilah yang mendorong NTT untuk mencari terobosan. Salah satunya melalui inovasi pendinginan dan efisiensi energi berbasis teknologi fotonik.

Teknologi ini mengubah aliran elektron dalam kabel menjadi aliran foton atau cahaya dengan memanfaatkan serat optik atau chip fotonik. Karena cahaya bergerak lebih cepat dibanding sinyal listrik, proses transfer data menjadi lebih cepat, hemat energi, dan rendah latency.

“NTT mengembangkan konversi elektronik ke fotonik yang dapat mengurangi penggunaan energi dalam ekosistem komputer, baik dalam perpindahan data dari satu titik ke server, chip ke chip, hingga di dalam chip,” jelas Rika.

Riset menunjukkan, penghematan energi yang dihasilkan dapat mencapai rasio 1:10, sekaligus meningkatkan output hingga 125 kali lipat. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kecepatan pemrosesan, tetapi juga menurunkan biaya energi yang selama ini menjadi beban utama infrastruktur AI.

Baca Juga: Metrodata (MTDL) Dorong Ekosistem AI yang Etis dan Berkelanjutan

Orbit rendah untuk infrastruktur berkelanjutan

Selain fotonik, NTT juga memperluas komitmen keberlanjutannya melalui ION (Innovative Optical and Wireless Network Global Forum), forum global yang kini beranggotakan lebih dari 140 organisasi.

Salah satu fokus ION adalah menggabungkan jaringan optik dengan teknologi nirkabel berbasis satelit orbit rendah (low-earth orbit/LEO satellites).

Berbeda dengan satelit konvensional, satelit orbit rendah beroperasi lebih dekat dengan bumi, sehingga mampu menurunkan latency sekaligus mengurangi konsumsi energi dalam proses komunikasi data.

Dengan dukungan orbit rendah, pertukaran data besar yang dibutuhkan AI dapat berlangsung lebih efisien dan ramah lingkungan.

“ION bertujuan membangun ekosistem jaringan global yang tidak hanya memperkuat infrastruktur digital, tapi juga menyeimbangkan aspek efisiensi energi. Pendekatan orbit rendah ini dapat menjadi salah satu solusi agar pertumbuhan AI tidak meninggalkan jejak karbon berlebihan,” kata Rika.

Dengan kombinasi konversi elektronik ke fotonik dan pemanfaatan orbit rendah, NTT berharap dalam enam tahun mendatang akan tercipta arsitektur server serta infrastruktur digital global yang mampu mendukung perkembangan AI secara berkelanjutan.

Langkah ini menjadi bukti bahwa keberlanjutan dan teknologi canggih bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan bisa saling menguatkan. AI bukan hanya soal kecerdasan mesin, melainkan juga kecerdasan manusia dalam mengelola dampaknya terhadap bumi dan masyarakat.

Selanjutnya: Intelijen Inggris Luncurkan Portal Rahasia di Dark Web untuk Rekrut Mata-Mata Global

Menarik Dibaca: Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Ini Cara Memilih Asuransi Kendaraan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×