Kilang Pertamina Indonesia Luncurkan BBM UltraDex Setara Euro 5

Jumat, 19 Desember 2025 / 17:24 WIB

ILUSTRASI. Pengolahan air kebutuhan Kilang Pertamina Balikpapan (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) kembali meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan. Setelah DieselX dari Kilang Balongan, Kilang Pertamina merilis produk gasoil baru dari Kilang Balikpapan dengan nama UltraDex.

Pjs Corporate Secretary KPI Milla Suciyani mengatakan, DieselX maupun UltraDex memiliki kualitas setara Euro 5 dengan kandungan sulfur maksimal 10 parts per million (ppm).

“Kedua produk ini memiliki keunikannya masing-masing. Kehadiran produk UltraDex semakin menunjukkan kemampuan KPI dalam memproduksi BBM yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan permintaan spesifik konsumen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/12/2025).

Peluncuran UltraDex dilakukan di Balikpapan pada Kamis (18/12/2025). General Manager Kilang Balikpapan Novie Handoyo Anto menjelaskan, UltraDex menghasilkan pembakaran yang lebih efisien sehingga menjaga performa mesin tetap stabil. Produk ini juga mendukung upaya penurunan emisi sejalan dengan komitmen transisi energi dan target net zero emission 2060.

UltraDex diproduksi di Kilang Balikpapan yang memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah 360.000 barel per hari. Dengan kapasitas tersebut, kilang ini mampu memproduksi UltraDex hingga sekitar 265.000 barel per bulan. Pada tahap awal, pengiriman perdana dilakukan dengan volume sekitar 53.500 barel.

Anto menambahkan, UltraDex dihasilkan melalui teknologi pemurnian yang presisi dan terintegrasi sehingga menghasilkan kandungan sulfur sangat rendah, sesuai standar setara Euro 5. Spesifikasi ini memungkinkan performa optimal mesin diesel sekaligus menekan emisi gas buang secara signifikan.

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman berharap UltraDex dapat menjadi tolok ukur kualitas produk di lingkungan Kilang Pertamina.

"Ultradex diharapkan dapat menjadi benchmark dan pemicu lahirnya inovasi lanjutan di Kilang Pertamina lainnya, guna mendukung ketahanan energi nasional dan transisi energi berkelanjutan,” ujar dia.