kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

AIKI proyeksikan produksi kakao minimal naik 10%


Selasa, 23 Januari 2018 / 18:04 WIB
AIKI proyeksikan produksi kakao minimal naik 10%
ILUSTRASI. HARGA KAKAO TURUN DI ACE


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) berharap produksi kakao tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Umum AIKI, Pieter Jasman mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum bisa menyebutkan tepatnya produksi kakao nasional tahun lalu. Menurutnya, industri masih menanti data dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan verifikasi.

Meski begitu, ia memproyeksikan, ada kemungkingan produksi kakao meningkat minimal 10% pada tahun ini.

“Jika kita lihat tahun 2015 terjadi El Nino, 2016 terjadi La Nina dan 2017 terlalu banyak hujan, sehingga produksi kakao turun. Biasanya setelah tiga tahun turun, produksi akan naik,” ujar Pieter kepada Kontan.co.id, Selasa (23/1).

Dengan meningkatkan produksi kakao tahun ini, maka kebutuhan industri atas kakao akan terpenuhi. Pieter mengatakan, rata-rata kebutuhan kakao untuk industri sekitar 800.000 ton per bulan. Menurutnya, produksi kakao nasional yang terus turun menyebabkan industri memenuhi kebutuhan kakao melalui impor.

Berdasarkan riset Kontan, hingga kuartal III 2017, impor biji kakao naik hingga 303% menjadi 162.924 ton dari sebelumnya sebesar 40.424 ton. “Produksi kakao nasional terus menurun sedangkan permintaan industri besar, maka nilai impor kakao terus naik setiap tahun,” papar Pieter.

Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, terdapat anggaran Rp 2,7 triliun untuk pemenuhan benih dan pupuk untuk sektor perkebunan. Dana ini akan digunakan untuk peremajaan dan perluasan lahan sektor perkebunan, termasuk kakao.

Pieter mendukung program tersebut. Dia berharap adanya bantuan dari pemerintah dapat mendorong peningkatan produktivitas kakao. Apalagi, menurutnya, hal krusial yang harus dilakukan adalah peremajaan tanaman yang sudah tua serta merevitalisasi tanaman yang terkena hama penggerek buah kakao (PBK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×