Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. PT Indonesia Air Asia makin gencar berekspansi ke luar negeri. Bahkan, Indonesia, Air Asia akan menambah rute penerbangan internasional dengan porsi yang lebih besar, dibandingkan rute penerbangan domestik.
Dharmadi, Direktur Utama Indonesia Air Asia, mengatakan, saat ini porsi rute penerbangan internasional 55%, sedangkan sisanya, sebanyak 45%, merupakan rute penerbangan domestik. "Kemungkinan tahun depan akan bergesar menjadi 60% penerbagan internasional dan 40% penerbangan domestik, " kata dia, Jumat (27/12).
Meski nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah, tetapi Dharmadi melihat potensi penerbangan internasional bakal cemerlang di tahun 2014. Dharmadi optimistis pengguna layanan penerbangan internasional masih cukup besar. Salah satunya adalah penumpang dari kalangan ekspatriat.
Tak tanggung-tanggung, guna mewujudkan penambahan rute internasionalnya, Indonesia Air Asia menyewa delapan unit pesawat baru tahun depan. Rencananya, pesawat jenis Airbus A320 itu akan mulai tiba di Indonesia pada April 2014. Sisanya akan datang setiap bulan berturut-turut hingga akhir tahun.
Dharmadi bilang, perusahaan akan membidik Malaysia untuk membuka rute baru. Ia bilang Indonesia Air Asia akan membuka rute baru pada 2014 yaitu Bandung-Penang, Bandung-Johor Baru, Bandung-Kota Baru.
Untuk menyiasati investasi yang cukup besar Indonesia Air Asia juga akan menggenjot pemasukan dari penambahan frekuensi penerbangan yang ada. Untuk rute Jakarta-Perth misalnya, perusahaan berencana menambah frekuensi penerbangan yang semula hanya empat kali sehari menjadi lima kali per hari.
Tahun depan, Air Asia Indonesia menargetkan bisa meraup 8 juta penumpang, naik dari tahun ini yang sekitar 5,9 juta penumpang. Dharmadi berharap peningkatan jumlah penumpang ini bisa mendongkrak pendapatan perusahaan hingga 15% dari tahun ini.
Lantaran nilai tukar rupiah masih loyo, Dharmadi bilang, perusahaan terpaksa menunda rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang persiapannya sudah 90%. Sedianya, Indonesia Air Asia akan menggelar IPO tahun depan. "Kami menunggu sampai momentumnya pas," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News