Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia menggelar festival balon udara tambat di Pekalongan, Jawa Tengah, bertajuk Java Baloon Festival Pekalongan pada 21-22 Juni 2018.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto mengungkapkan, tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut
adalah untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan menjadikan tradisi masyarakat sebagai ajang festival pariwisata.
"Kami melihat Java Baloon Festival Pekalongan 2018 sangat atraktif untuk pariwisata. Oleh karena itu, AirNav sangat mendukung acara ini agar dapat menjadi festival tahunan," kata Novie dalam keterangan resminya, Jumat (22/6).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub Elfi Amir, Kepala Otoritas Bandara Wilayah 3 Kemenhub Dadun Kohar, Walikota Pekalongan Saelany Machfudz, Kapolres Pekalongan Kota Polda AKBP Ferry Sandy Sitepu, Dandim Pekalongan Letkol Inf Muhammad Ridha, dan Direktur SDM dan Umum AirNav Indonesia Rahadi Sulistyo.
Novie menuturkan, penyelenggaraan festival balon udara tambat merupakan upaya menjaga keselamatan penerbangan yang mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2018 tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat.
Pelepasan balon udara tradisional yang tidak ditambatkan memang membahayakan keselamatan penerbangan. Pasalnya, balon udara tanpa awak dapat bertabrakan dengan pesawat udara dan mengakibatkan terganggunya fungsi primary flight control surfaces, ailerons, elevator serta rudder pesawat.
Hal tersebut dapat mengganggu fungsi aerodinamika dan kemudi pesawat. Selain itu, tabrakan dengan balon udara juga mengakibatkan kerusakan serius pada mesin pesawat.
Sebelum puncak acara pada Jumat (22/6), AirNav sudah melakukan uji coba penerbangan balon tradisional dengan sistem tambat pada Selasa (5/6). Bersama perwakilan masyarakat Pekalongan, panitia menerbangkan tiga balon udara dengan tambatan tali sepanjang 15 meter.
"Ketentuan balon yang standar adalah dengan ukuran lebar 4 meter, tinggi 7 meter dan dilepas dengan tali sepanjang 30 meter," jelas Novie.
Selain itu, untuk meningkatkan animo peserta dalam mengeluarkan kreatifitas dan kemampuan terbaik, AirNav Indonesia telah menyiapkan hadiah menarik seperti uang tunai Rp70 juta, paket umroh, tiket pesawat, dan beragam doorprize.
Tim juri yang menilai para juara berjumlah 10 orang, terdiri dari unsur AirNav Indonesia, Pemkot Pekalongan, Polres Pekalongan, Kodim Pekalongan, serta budayawan dan jurnalis Pekalongan.
Acara Java Baloon Festival Pekalongam 2018 digelar di dua lokasi. Untuk perlombaan dilangsungkan di Lapangan Kuripan Lor, Pekalongan, Jawa Tengah, yang diikuti oleh 36 team peserta. Sedangkan puncak acara dengan panggung hiburan diselenggarakan di Lapangan Jatayu, Pekalongan, Jawa Tengah.
Disamping Kegiatan Festival Balon rangkaian Kegiatan lain adalah kegiatan Pembinaan Lingkungan atau CSR Perusahaan berupa distribusi 2000 paket Sembako. Selain itu, AirNav menyumbang karpet sholat dan jam dinding ke beberapa Dusun di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Pekalongan Selatan, Pekalongan Barat, dan Pekalongan Timur.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menyampaikan, budaya menerbangkan balon udara tradisional dalam memperingati Syawalan adalah kearifan lokal yang membudaya di masyarakat beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kementerian Perhubungan seebagai regulator transportasi tentunya sangat menghargai dan menghormati tradisi menerbangkan balon udara oleh Masyarakat. Oleh karena itu, pada 7 Mei 2018 Kemenhub menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara Pada Kegiatan Budaya Masyarakat.
Di dalam Permen no. 40 tahun 2018, mengatur mengenai tata cara dan mekanisme penerbangan balon udara tradisional yang selaras dengan keselamatan penerbangan, yaitu dengan cara menambatkan balon udara agar tidak terbang bebas dan dapat dikendalikan.
"Kami dari Kementerian Perhuhungan berharap aturan tersebut mampu menjembatani kegiatan budaya masyarakat dalam menerbangkan balon udara tradisional selaras dengan kepentingan keselamatan penerbangan," paparnya.
Walikota Pekalongan Saelany Machfudz menyampaikan, tradisi menerbangkan balon udara merupakan kegiatan tahunan. Adanya Permen no.40 tahun 2018 bisa menyelaraskan sebuah tradisi, agenda wisata, dan keamanan udara.
"Ada tiga harapannya dari acara JAVA BALOON FESTIVAL PEKALONGAN 2018. Pertama, agar tradisi tetap berjalan, kedua, menjaga keamanan pelintasan udara, dan ketiga, ajang wisata Kota Pekalongan," tuturnya.
Sebelum Java Baloin Festival Pekalongan 2018, AirNav Indonesia telah menggelar acara serupa di Wonosobo, bertajuk Java Baloon Festival Wonosobo 2018 pada Selasa (19/6).
Acara yang berlokasi di Lapangan Geo Dipa Energi Unit Dieng, Ngampel – Wonorejo ini mencakup sejumlah kegiatan, seperti festival balon udara yang diikuti oleh 104 team peserta, lomba fotografi, dan pentas seni daerah.
Disamping Kegiatan Festival Balon rangkaian Kegiatan lain adalah kegiatan Pembinaan Lingkungan atau CSR Perusahaan berupa distribusi 2000 paket Sembako. Selain itu, AirNav menyumbang karpet sholat dan jam dinding ke beberapa Dusun di wilayah Kecamatan Kertek, Kalikajar, dan sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News