kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AirNav Indonesia tingkatkan investasi untuk Papua


Sabtu, 26 Agustus 2017 / 17:43 WIB
AirNav Indonesia tingkatkan investasi untuk Papua


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan pelayanan dan infrastruktur transportasi udara menyeluruh terhadap keselamatan penerbangan di Indonesia bagian timur, khususnya Papua.

Maka dari itu, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, meningkatkan pelayanan navigasi demi meningkatkan tingkat keselamatan transportasi udara di Papua.

Novie Riyanto, selaku Direktur Utama AirNav Indonesia, mengatakan bahwa peningkatan pelayanan dilakukan melalui berbagai program investasi dalam bentuk modernisasi dan pengadaan peralatan navigasi penerbangan antara lain communication, navigation, surveillance and automation (CNS-A) yang terus digencarkan di Papua.

“Untuk meningkatkan konektivitas, harus dipastikan peningkatan pelayanan lalu lintas udara dapat dilakukan dengan baik, untuk itu infrastruktur transportasi udara akan lebih dikembangkan di Papua” ujar Novie dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Sabtu (26/8).

Agar dapat meningkatkan pelayanan angkutan udara di wilayah Papua, AirNav Indonesia pun terus meningkatkan nilai investasi di Papua dari 2015 hingga 2017. Pada 2015, nilai investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 3,7 miliar, kemudian meningkat pada 2016 sebesar Rp 54,9 miliar.

Tahun ini, AirNav Indonesia akan mengeluarkan investasi sebesar Rp 136,92 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 149% dibanding tahun 2016.

“Tahun ini bahkan kembali kami tingkatkan hampir tiga kali lipatnya. Program di dalamnya sudah mengakomodir pula sejumlah bandara-bandara kecil yang potensial dan menjadi tulang punggung bagi roda perekonomian di wilayah Papua,” tambah Novie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×