Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Produsen sepeda motor yang tergabung dalam Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan angka ekspor 40% dari total penjualan dalam 3-4 tahun ke depan. Untuk 2015 produsen produsen sepeda motor yakin pertumbuhan ekspor sebesar 5%-7%.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan, pihaknya tidak ingin hanya menjadi pasar terbesar, tetapi menjadi pengekspor tersebesar,“ katanya.
Mengacu pada data AISI, total penjualan sepeda motor per November 2014 adalah 7,34 juta unit. Dari total itu kontribusi ekspor hanya 36.873 unit atau 0,50% terhadap total penjualan.
Salah satu faktor penopang untuk menggenjot ekspor adalah dengan memperbesar skala produksi, dengan begitu ekspor sepeda motor dapat terealisasi. Selain itu dari komponen lokal juga harus ditingkatkan agar biaya produksi bisa ditekan sehingga industr sepeda motor di Indonesia bisa lebih kompetitif.
Sigit menambahkan, secara kualitas sepeda motor buatan Indonesia sudah mampu bersaing di kancah ekspor. “Kualitas kita bagus tidak ada perbedaan antara produk domestik dengan ekspor,” ujarnya
Wakil Ketua I Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman mengatakan, salah satu tantangan ekspor sepeda motor Indonesia adalah menembus pasar di negara yang menjadi telah basis produksi sepeda motor. “Kalau negara yang punya basis produksi sendiri buat apa mereka harus impor,” ujarnya. Untuk bisa menembus pasar ekspor, maka produsen lokal harus bisa lebih kompetitif.
Salah satu produsen sepeda motor di Indonesia yaitu PT Astra Honda Motor akan memulai ekspor perdananya tahun 2015. AHM tahun depan merencanakan untuk melakukan ekspor sebanyak 40.000 sampai 50.000 unit sepeda motor.
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya, sepeda motor yang akan diekspor honda tahun depan adalah varian skutik yakni Honda Beat, dengan tujuan Filipina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News