Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) menilai bahwa gelaran acara bertema sport tourism lokal tidak terlalu signifikan meningkatkan penjualan jasa Perseroan.
Sekretaris Perusahaan PANR A.B Sadewa menuturkan dari beberapa kali penyelenggaraan sport tourism biasanya cukup mendongkrak permintaan jasa pariwisata, jika diselenggarakan dalam skala regional atau dunia, seperti saat Asian Games atau MotoGP.
"Secara umum tidak terlalu signifikan berefek pada penjualan, karena memang motivasi mereka datang bukan leisure," ujarnya kepada Kontan, Selasa (5/9).
Baca Juga: Panorama Sentrawisata (PANR) Catat Lonjakan Permintaan untuk Pariwisata Domestik
Ia melanjutkan, permintaan dari pasar domestik biasanya dipenuhi oleh permintaan produk komponen seperti tiket pesawat, voucher hotel, hingga penyewaan transportasi.
Sementara itu, produk yang banyak diminta oleh pasar turis mancanegara adalah pendukung tim atau murni penikmat suatu tim dan olahraga tertentu. Biasanya wisman tersebut membeli produk daytour, Sadewa menambahkan contoh seperti saat Asian Games dan FIBA yang baru berlangsung.
Di sisi lain, permintaan tujuan wisata yang paling diminati baik wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik masih dipegang oleh Bali hingga kini. Sadewa menambahkan di semester II 2023 ini pihaknya menanti momen libur Nataru yang biasanya mencatat lonjakan wisatawan.
"Untuk outbound, momen peaknya ada pada libur Nataru, namun beberapa long weekend bisa dimanfaatkan untuk liburan ke destinasi short haul/destinasi dengan penerbangan kurang dari 3 jam. Sementara inbound dengan destinasi Indonesia, saat ini mulai peak season hingga oktober, namun di akhir tahun hingga Januari biasanya inbound dengan destinasi Thailand juga akan bagus," paparnya.
Mengenai kinerja, PANR tercatat belum memasukkan laporan keuangan semester I 2023. Sadewa menggambarkan bahwa kinerja di semester I 2023 tercatat bagus dan tren peningkatan diproyeksi terus berlanjut di semester II 2023.
"Tren pertumbuhan bisnis juga masih berlanjut hingga kuartal kedua. Meski kami belum bisa membeberkan lebih lanjut, secara garis besar bisnis kinerja PANR tumbuh positif," jelas Sadewa.
Sebagai informasi, di kuartal I 2023 PANR tercatat berhasil membalikkan kerugian bersih menjadi laba bersih di angka Rp36,1 miliar. Pihaknya memproyeksi tahun ini bisa bertumbuh 2× lipat dibandingkan akhir 2022 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News