Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Akasha Wira International Tbk semakin serius menggeluti bisnis perdagangan kosmetik. Itu sebabnya, perusahaan perdagangan dan distribusi produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ini getol menggandeng produsen kosmetik.
Yang teranyar, perseroan telah mengantongi hak istimewa sebagai pengimpor dan menjual produk kosmetik buatan Procter & Gamble (P&G) asal Amerika Serikat (AS).
Pada 28 Agustus 2012, perusahaan berkode saham ADES itu meneken perjanjian kerjasama dengan P&G. Perjanjian itu menyebutkan, Akasha Wira mendapatkan izin mengimpor, mendistribusi, dan menjual produk perawatan rambut kategori premium profesional milik P&G, seperti Wella dan Clairol di Indonesia. Perjanjian itu akan berlangsung selama tiga tahun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Akasha Wira Th. M. Wisnu Adjie berharap, masuknya perseroan di bidang distribusi dan penjualan produk perawatan rambut kategori premium profesional dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, di tengah persaingan ketat industri kosmetik Indonesia.
Sekedar gambaran, saat ini, Akasha Wira berkonsentrasi mendistribusi dan menjual produk dalam dua kategori, yaitu minuman dan kosmetik. Bisnis kosmetik baru dirintis sejak 2010 silam.
"Untuk kategori kosmetik, kami menargetkan pertumbuhan penjualan cukup besar saban tahun," kata Wisnu, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis Sabtu (1/9).
Nah, demi mencapai target tersebut, perseroan ingin menambah produk di segmen premium dengan sasaran konsumen kelas A dan B yang belum dimasuki selama ini.
Laporan keuangan Akasha Wira menunjukkan, di semester I-2012 sudah terlihat pertumbuhan penjualan kosmetik. Penjualan kosmetik tercatat sebesar Rp 127,15 miliar, melonjak 111% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Itu artinya, kosmetika mendominasi penjualan Akasha Wira, yaitu 57% dari total penjualan perusahaan Rp 220,96 miliar. Padahal di periode yang sama 2011 kontribusinya 40%. Sementara kontribusi air minum kemasan dan sewa dispenser yang semula merupakan bisnis inti perusahaan justru terus menurun.
Perusahaan menargetkan, kosmetik bisa berkontribusi hingga separuh terhadap pendapatan 2012. Apalagi, margin penjualan kosmetik lebih besar ketimbang air kemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News