kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akhir tahun, omzet ritel bisa melejit 3 kali lipat


Selasa, 18 Desember 2012 / 09:10 WIB
Akhir tahun, omzet ritel bisa melejit 3 kali lipat
ILUSTRASI. Promo Hokben Rabu 28 Ribu pada menu Karaage + Nasi hanya Rp 28.000 per porsi khusus setiap Rabu selama September 2021


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan ritel di akhir tahun bisa melonjak  tertopang permintaan saat Natal dan tahun baru. Sekjen Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) Rudy RJ Sumampouw memproyeksi, penjualan selama Desember 2012 bisa naik dua hingga tiga kali lipat dibanding bulan biasanya.

"Natal dan tahun baru merupakan event terbesar kedua setelah Lebaran. Jika Lebaran memberi kontribusi 40% untuk penjualan sepanjang tahun, maka Natal dan tahun baru menyumbang 30%," jelas Rudy ketika dihubungi KONTAN, Senin (17/12).

Menurut Rudy, produk yang mengalami lonjakan permintaan paling tinggi jelang Natal dan tahun baru biasanya berupa makanan dan minuman. Penjualan produk semacam ini bisa naik hingga tiga kali lipat dibanding bulan normal.

Kendati demikian, kenaikannya tidak setajam saat Lebaran, yaitu minimal tiga kali lipat. Apalagi, saat ini, sedang marak isu oplosan daging babi yang bisa saja memengaruhi konsumen, walaupun hanya untuk sementara.

Katanya, format ritel yang paling merasakan dampak kenaikan penjualan pada saat Natal dan tahun baru adalah supermarket dan hipermarket. "Kenaikan penjualan di minimarket tidak sekencang yang lain, karena produknya tidak selengkap kedua format ritel tersebut," jelasnya.

Namun, kendati banyak peritel fesyen menggeber diskon di akhir tahun, tetapi Rudy menghitung peningkatan penjualan produk fesyen paling banter hanya dua kali lipat, atau masih lebih kecil ketimbang produk makanan dan minuman.

Sementara, Head of Corporate Affairs PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid Ahmadi memprediksi, permintaan konsumen di jaringan hipermarket Carrefour bakal meningkat sekitar10%-20% pada Desember. Sebagai perbandingan, kenaikan permintaan pada saat lebaran bisa mencapai 20%-30%. "Sebagai antisipasi, kami sudah menyetok barang lebih banyak 20% dari stok hari-hari normal," ungkap Satria.

Dia merinci, beberapa produk yang paling banyak diburu konsumen menjelang Natal dan tahun baru adalah sembako, serta makanan dan minuman ringan. Sayang, Satria enggan membocorkan rata-rata kontribusi penjualan saat Natal dan tahun baru terhadap penjualan setahun di Carrefour.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×