kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat virus corona, pembatalan kamar hotel meningkat tajam


Selasa, 04 Februari 2020 / 21:58 WIB
Akibat virus corona, pembatalan kamar hotel meningkat tajam
ILUSTRASI. Wisatawan mancanegara banyak yang melakukan pembatalan hotel


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak wabah virus corona mulai dirasakan oleh pelaku usaha di industri hotel dan restoran dalam negeri. Rainier H Daulay, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan, dampak wabah virus corona telah membuat turis dari negara lain enggan bepergian.

"Dalam dua minggu terakhir, terjadi angka pembatalan pesanan (booking) kamar cukup signifikan dari turis asal Timur Tengah, Australia, hingga Eropa," ujar pemilik Hotel Radhana Kuta dan Oasis Sanur tersebut kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2).

Rainier bilang, menilik dari musimnya, saat ini industri perhotelan memang sedang memasuki masa low season. Namun, biasanya turis mancanegara melakukan pemesanan ke Bali untuk bulan depan atau masa high season pada periode ini.

Baca Juga: GIPI: Kerugian industri pariwisata akibat virus corona capai US$ 9 juta

Namun sejak pemberitaan corona menyebar, pihaknya menerima banyak pembatalan kamar. Rainier tidak membeberkan angkanya secara akurat, namun sebagai gambaran, dalam dua hari ini, pesanan kamar menyusut menjadi 20 pesanan dari 100 pesanan.

Tak hanya itu, pihaknya bahkan tidak bisa memprediksi sampai kapan efek virus corona akan menjalar. Sehingga potensi kerugian diprediksi akan sangat besar.

"Salah satu hal yang bisa diusahakan sekarang adalah menarik turis domestik. Mau tidak mau, maskapai penerbangan perlu menurunkan biaya tiket pesawat, pihak pengelola bandara juga harus membantu mengurangi beban maskapai dengan diskon. Lagipula, banyak pesawat menganggur sejak penerbangan ke dan dari China ditutup kan," kata dia.

Dari sisi bisnis, Rainier berkata pihaknya akan banyak melakukan efisiensi dari operasional hotelnya di Bali jika efek virus corona memakan waktu semakin lama. Namun di saat yang sama, pihaknya akan terus berusaha menjaring turis domestik.

Baca Juga: Akhir tahun 2019, wisman Malaysia masih banjiri Indonesia

Ia juga berharap setidaknya pemerintah dapat menyaring pemberitaan virus corona dengan lebih bijak di media massa. Sebab, penggambaran di media atas perlakuan warga Indonesia yang didatangkan dari China ke Indonesia, mampu menambah ketakutan warga untuk bepergian.

"Semoga saya salah, tapi prediksi saya mungkin sampai setahun ini, dampak virus corona masih akan memukul berbagai industri, tidak hanya perhotelan dan restoran tapi juga pariwisata tentunya," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×