kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AKLP berharap pasca lebaran Industri kaca akan menggeliat lagi


Rabu, 24 April 2019 / 21:10 WIB
AKLP berharap pasca lebaran Industri kaca akan menggeliat lagi


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diperkirakan industri kaca lembaran dan hilirnya akan menggeliat lagi pasca lebaran. Saat ini industri kaca sedang wait and see, menunggu suasana lebih kondusif.

"Pemilu hampir tuntas, tetapi sepertinya pasar properti dan otomotif masih menunggu keputusan pemilu," kata Yustinus Gunawan, Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/4).

Otomotif dan properti masih menjadi sektor yang paling banyak menyerap produksi kaca. Komposisinya pun tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yakni 65% sektor properti, 15% sektor otomotif, 12% furnitur, dan 8% sektor lainnya.

"Di tahun 2019, sangat diharapkan ekspor mobil meningkat sehingga kaca otomotif bisa turut meningkat, " kata Yustinus lagi.

Tantangan terberat bagi industri kaca saat ini adalah daya saing industri kaca yang lemah karena tingginya harga gas bumi yang menjadi bahan dalam produksi kaca. Padahal gas bumi berkontribusi 30% terhadap biaya produksi.

Memang Perpres 40 tahun 2016 tentang harga gas bumi untuk industri tertentu (termasuk kaca) sudah terbit, tetapi sayangnya peraturan ini belum diterapkan sehingga harga gas bumi masih belum turun.

Daya saing yang lemah berakibat terhadap berlanjutnya impor dari Tiongkok dan Malaysia beberapa tahun terakhir. Sementara itu, untuk ekspor semakin tertekan dengan perang dagang antara Amerika dan China.

Sebagai gambaran, saat ini kapasitas industri kaca yang terpasang secara nasional sebesar 1,3 juta ton per tahun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,13 juta ton per tahun. Permintaan dari dalam negeri mencapai 750.000 ton per tahun, sisanya untuk diekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×