kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,11   -4,19   -0.46%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akselerasi Industri Antara untuk Serap Produk Smelter Urgen Dilakukan


Senin, 20 Desember 2021 / 18:18 WIB
Akselerasi Industri Antara untuk Serap Produk Smelter Urgen Dilakukan
ILUSTRASI. Smelter. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc/18.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

Asal tahu saja, kendala pun sejatinya masih terjadi untuk pembangunan smelter.  Sampai tahun 2024 nanti, pemerintah mencanangkan target realisasi fasilitas pemurnian mineral sebanyak 53 smelter. Adapun, untuk tahun ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan adanya tambahan 4 smelter yang beroperasi.

Dengan demikian, hingga akhir tahun ini setidaknya akan ada 23 smelter yang beroperasi. Hingga 2020 lalu tercatat sudah ada 19 smelter yang beroperasi antara lain 13 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 smelter besi, 2 smelter tembaga, dan 1 smelter mangan. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengungkapkan, masih ada sejumlah kendala yang dialami oleh perusahaan-perusahaan smelter seperti perizinan, lahan, kebutuhan pasokan energi hingga isu lain berkaitan dengan pengiriman alat, kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) hingga teknologi.

Persoalan lainnya yakni menyangkut pendanaan yang menghambat progres 12 smelter. "Adapun, dana pembangunan yang dibutuhkan berkisar US$ 4,5 miliar," ujar Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, 10 November lalu.

12 perusahaan tersebut yakni Gulf Mangan Grup (mangan), Bintang Smelter Indonesia (nikel) dengan kapasitas input 2,5 juta bijih ton, Macika Mineral Industri (nikel) dengan kapasitas 1,10 juta ton, Ang Fang Brothers (nikel) berkapasitas 1,86 juta ton, Teka Mining Resources (nikel) dengan kapasitas 3 juta ton, Mahkota Konaweeha (nikel) dengan kapasitas 1,34 juta ton. 

Baca Juga: Rampung Tahun 2023, Ke Mana Ouput Smelter Anyar Freeport di Gresik Akan Dijual?

Kemudian, Arta Bumi Sentra Industri (nikel) berkapasitas 720 ribu ton, Sinar Deli Bantaeng (nikel) berkapasitas 2,4 juta ton, Dinamika Sejahtera Mandiri (bauksit) dengan kapasitas 6,3 juta ton, Laman Mining (bauksit) dengan kapasitas 2,8 juta ton, Kalbar Bumi Perkasa (bauksit) berkapasitas 3,6 juta ton serta Smelter Nikel Indonesia (nikel) dengan kapasitas 2,40 juta ton.

Ridwan mengungkapkan, sejumlah upaya pun dilakukan oleh Kementerian ESDM untuk mengatasi persoalan smelter. Sebagai contoh, Kementerian ESDM memfasilitasi one on one meeting antara perusahaan smelter dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) jika terjadi kendala pasokan energi.

"Kemudian kami juga membantu perusahaan-perusahaan menyusun info memo perusahaan smelter yang dapat ditawarkan kepada calon investor dan calon pendana," ungkap Ridwan.

Demi menjalankan strategi ini, pihaknya pun menggandeng sejumlah pihak hingga stakeholders lain yang terkait. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×