kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi merger dan akuisisi berpeluang menyusut atau tertunda akibat corona


Rabu, 15 April 2020 / 17:37 WIB
Aksi merger dan akuisisi berpeluang menyusut atau tertunda akibat corona
ILUSTRASI. ilustrasi?merger dan akuisisi, mergers and acquisitions


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana perusahaan untuk melakukan merger & akuisisi (M&A) di tahun ini tampaknya harus mengalami pengkajian ulang, lantaran kondisi ekonomi yang tergerus oleh pandemi. Menyadari hal tersebut, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) bahkan melonggarkan pelaporan aksi korporasi tersebut.

Berdasarkan keterangan resmi di situsnya, KPPU mengatakan dalam masa ini, pelaku usaha dari segala ukuran (baik besar, menengah, kecil bahkan mikro) di hampir semua sektor sangat terpengaruh oleh pandemi global ini. Maka relaksasi yang dilakukan yaitu memberikan kesempatan bagi pelaku usaha yang melakukan transaksi penggabungan dan peleburan (merger) atau pengambilalihan (akuisisi).

Baca Juga: Gunawan Dianjaya Steel (GDST) mampu cetak cuan Rp 26,8 miliar di 2019

Termasuk perpindahan aset produktif untuk menyampaikan pemberitahuan setelah periode kebijakan bekerja dari rumah (work from home) berakhir. Tanggal yang ditetapkan yakni mulai 2 April 2020 yang lalu.

Sayangnya data terbaru M&A yang tercatat di situs KPPU baru sampai tahun 2019, belum ditemukan realisasi pelaporan di awal tahun ini. Desi, Humas KPPU ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/4) mengatakan bahwa penyampaian pemberitahuan M&A lebih lanjut akan diterakan pada situs dan media sosial KPPU.

Di sektor industri makanan dan minuman, kabar terkait M&A di 2020 datang dari rencana PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang tengah menjajaki peluang akuisisi atas Pinehill Company Limited atau Grup Pinehill. Grup ini merupakan produsen mie instan, pemegang lisensi merek Indomie, di Arab Saudi, Turki, dan sejumlah negara Afrika.

Manajemen Indofood CBP menjelaskan dalam keterangan resmi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), bahwa perusahaan mendapatkan penawaran untuk membeli saham Grup Pinehill dari pemegang sahamnya yaitu Pinehill Corpora Limited dan Steele Lake Limited. Dua perusahaan ini berbasis di British Virgin Island.

Baca Juga: Waduh, aksi korporasi beberapa bank terancam molor akibat virus corona




TERBARU

[X]
×